Hujan, selalu mengingatkan…
Pada masa dimana kaki-kaki kecil
Berlarian di jalan desa
Menikmati tiap rintiknya tanpa beban
Meski menggigil dalam riang
Hujan, selalu mengingatkan..
Akan sebuah penantian panjang
Pengharapan akan hadirnya seorang kawan
Yang akan setia bersama menapaki jalan juang
Insya Allah sampai maut memisahkan
Hujan, selalu mengingatkan..
Akan mereka yang tiada lagi dalam hari-hari kita
Mereka, yang pernah dan akan selalu dicinta
Yang kini hanya mampu dikenang dalam do’a
Namun tetap hidup di dasar jiwa
Hujan, selalu mengingatkan..
Tentang mengamati titik-titik air dari balik jendela
Mengenalkan untaian do’a
“Allahumma shayyiban naafi’an..”
Pada mereka, jundi-jundi kecil yang kusayang
Hujan, selalu mengingatkan..
Akan fananya kehidupan
Seperti tetumbuhan yang menguncup, mekar, berbuah
Dan bila saatnya tiba
Akan lapuk, patah, mati, hilang terganti penerusnya
Hujan, selalu mengingatkan..
Seburuk apapun badai yang menyapa
Segelap apapun gumpalan awan
Setelah datang hujan, akan terbit mentari
Dan langit pun akan kembali biru
Karena hujan, selalu mengingatkan..
Aku, tentang episode-episode hidup masa lalu..
~ Jakarta, yang terlintas saat tengah menunggu hujan, penghujung September 2012 ~
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]
sedang blogwalking 🙂
inspiring banget kak Tya blognya !
Hidup menuliss !
@Syldeliciousyl
LikeLike
Welcome to my home, Sylvi..
Alhamdulillaah, semoga bermanfaat ya..
Keep being inspired and inspiring! 🙂
LikeLike
yeah kak ! baca blog kakak jadi mood booster nulis ku hari ini, jazakillah ya *peluk*
LikeLike
waiyyaki.. semangat menulis ya..
karena menulis itu.. merapikan kenangan 🙂
LikeLike
Reblogged this on Dani Notes.
LikeLike