Jawaban terindah pada pemfitnah:
“Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu.”
Jawaban terbaik pada penghina dan pencela kehormatan:
“Yang kaukatakan tadi sebenarnya adalah pujian; sebab aslinya diriku lebih mengerikan.”
Jawaban teragung pada caci maki dan kebusukan:
“Bahkan walau ingin membalas, aku tak kuasa. Sebab aku tak punya kata-kata keji dan nista.”
Terjawablah pujian:
“Moga Allah ampuni aib yang tak kautahu; tak menghukumku sebab sanjungmu; dan jadikanku lebih baik dari semua itu.”
Jawaban termulia pada yang memuji:
“Semoga Allah ampuni yang tak kau ketahui, semoga doamu membaikkan diriku dan dirimu.”
— Salim A. Fillah, dalam Menyimak Kicau Merajut Makna (via fitriarahmaani)
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]