“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya.” (QS. ath-Thalaaq: 2-3).
Pernahkah Anda mengalami, ketika tengah sangat membutuhkan sesuatu, tiba-tiba saja sesuatu itu hadir dalam bentuk yang tak pernah Anda duga sebelumnya, dari arah yang tak disangka-sangka pula?
Saya pernah, barangkali boleh dikatakan sering. Ketika tengah menanti atau mengharapkan sesuatu.. namun belum sempat mencari atau membelinya, tiba-tiba Allah memudahkan jalan untuk memperolehnya.
Some says, rezeki itu nggak perlu yang berlimpah, yang penting pas. Pas butuh, pas ada. Hmmm.. yup, ada benarnya juga sih. Tentunya yang dimaksud rezeki itu tak selalu berwujud materi. Bisa berupa kesehatan, waktu luang, ilmu yang bermanfaat, keluarga dan sahabat yang saling menyayangi dan membantu dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, ketenangan hati dan lain sebagainya..
Seperti beberapa waktu yang lalu ketika saya sedang butuh mukena baru, mau beli kok rasanya nggak sempat-sempat, mau bikin sendiri bahannya belum ada. Akhirnya saya tunda dulu keinginan untuk memiliki mukena baru. Selang beberapa hari kemudian, Ummi datang ke rumah sambil membawa beberapa mukena dari seorang muhsinin untuk dibagi-bagikan.
Seketika itu saya berucap, “Alhamdulillaah, pas banget lagi butuh mukena baru, Mi. Semoga Allah membalas amal shalih orang yang memberi mukena ini dengan kebaikan yang banyak..”.
Seringkali juga saya merasa, jika Allah menunda sesuatu pasti ada sesuatu yang jauh lebih baik daripadanya. Ketika ingin mendaftar Daurah Muslimah di Cijantung kemarin, di hari-hari terakhir baru saya mendapat kepastian bahwa suami bisa menjaga anak-anak di rumah, jadi akhirnya saya baru bisa memutuskan untuk pergi.
Setelah menyanggupi untuk mentransfer biaya infaq, saya mengirim pesan Whatsapp pada suami agar segera ke ATM sepulang kerja nanti. Karena satu dan lain hal, malam itu suami pulang terburu-buru sehingga belum sempat ke ATM. Agak khawatir juga, khawatir jika tempat sudah keburu habis.
Saya sempat berpikir,
“Pasrah aja deh, seandainya memang Allah menghendaki dan mengizinkan saya untuk ikut Daurah, pasti akan ada jalan untuk itu. Bila Allah tidak mengizinkan, boleh jadi walau tiket sudah ada di tangan, ada saja halangannya. Mungkin di hari H saya sakit, atau anak-anak sakit dan sebab-sebab lainnya..”.
Qaddarallaah, malam itu, seluruh keluarga.. Ummi, adik-adik dan keponakan saya sedang main dan berkumpul di rumah. Tak sengaja saya mendengar percakapan adik saya bahwa ia akan ikut Daurah itu juga. Wah, alhamdulillah.. Berarti saya ada barengan nih berangkatnya.
Setelah ngobrol-ngobrol saya justru ditawari tiket gratis milik seorang ummahat yang mengundurkan diri padahal sudah mendaftar. Alhamdulillaah, pas butuh, pas ada. Ada hikmahnya juga suami belum sempat ke ATM malam ini 🙂
Seorang kawan saya yang boleh dikatakan kurang mampu, kira-kira sepekan sebelum perkiraan waktu persalinannnya, mendapat rezeki tak terduga. Seseorang menitipkan uang zakat mal untuknya.
“Alhamdulillah, pas banget seminggu lagi insya Allah saya melahirkan, eh ada rezeki. Jazakillah khoir ya bu..”.
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 95)
Ya, rezeki itu, tak mesti yang ada di tangan kita sekarang. Boleh jadi Allah berikan tepat pada saat kita membutuhkannya.. Dari arah yang tak pernah dikira sebelumnya. Subhanallaah, betapa indah rencana-Nya..
Tapi.. bukan artinya kita cukup berpangku tangan saja menunggu rezeki itu datang menghampiri. Ikhtiar itu wajib, berdo’a itu harus, namun mengenai hasilnya, serahkan saja semuanya pada Allah. Qana’ah dan tawakkal. Sambil terus berprasangka baik pada-Nya.
Bahwa tidaklah Allah menghendaki sesuatu melainkan ada hikmah dan kebaikan di dalamnya. Bahwa kadang Allah bukan tidak memberi.. tapi hanya menunda, untuk memberi yang terbaik.
“Allah sungguh Maha Kaya. Allah yang memegang setiap rizki yang tak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya.” (Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah)
Ya, pandangan kita itu sempit, pengetahuan kita serba terbatas. Perhitungan kita tak secanggih perhitungan Allah. Apa yang tidak mungkin menurut kita, bisa sangat mungkin di mata Allah..
Stop mencemaskan masa depan secara berlebihan, perbesar rasa tawakkal dan terus berikhtiar. Hidup pun akan jauh lebih tenang, insya Allah..
“Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan melimpahkan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia melimpahkan rezeki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi & Ibnu Majah)
~ Remember.. Allah knows what’s best for you, and He also knows when it’s best for you to have it. (@abdulbary)
©aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]
Reblogged this on Al Ghurabaa'( The Strangers).
LikeLike