“Tentu saja memiliki teman bicara yang asyik, berilmu, berbobot, dan jenaka bisa membuat hari tuaku lebih hidup. Kamu akan menemukannya jika lebih membuka mata hati daripada mata kepalamu.”
Dulu sewaktu masih remaja tanggung, sebagai laki-laki yang sedang tumbuh remaja. Aku selalu menyukai perempuan lantaran parasnya yang cantik, suaranya yang merdu aduhai, pada kulit putihnya yang bersinar seperti keramik di lantai sekolah, pada matanya yang tajam menusuk-nusuk ulu hati.
Aku tidak tahu kala itu, bahwa suka semacam itu umurnya tidak lebih lama dari masa tenggang kartu telpon seluler. Aku tidak tahu bahwa kulit itu bisa gosong akibat terik matahari, suara itu bisa melengking mematikan ketika marah-marah, dasar remaja sih ya, pikirannya adalah menyukai apa yang ada saat ini di depan mata.
Dulu sewaktu aku tidak tahu bahwa ada yang lebih penting dari itu, dan bisa jadi aku masih mengalaminya hingga saat ini. Aku selalu tersipu kepada kecantikan. Memang yang namanya pandangan pertama adalah nikmat, pandangan kedua dan seterusnya itu maksiat. Tapi aku selalu menikmati maksiat tersebut sampai-sampai aku sendiri lupa malaikat sudah memencet stop-watch nya sampai hitungan semilyar, memang pertemuannya hanya 3 detik, tapi detik setelahnya saya membayang-bayangkannya dalam pikiran!
Jika kecantikan yang membuatku menyukai seseorang dan kemudian menjadikannya teman hidup, bisa jadi umurnya tidak lebih lama. Kulit itu akan mengkerut menjadi jelek, mata itu akan sayu, suara itu akan menjadi keras. Lalu apa yang aku cari, kecantikan itu akan dimakan waktu.
Seorang arif-bijaksana yang entah saya temui dimana bersabda : Kelak ketika kamu sudah tua, kamu hanya bisa ngobrol, maka menikahnya dengan orang yang asik diajak ngobrol.
Sabda yang agak ngawur ini tidak saya pertimbangkan sejauh ini karena kecantikan jelas nampak di depan mata. Tapi lama-kelamaan saya berpikir, benar juga adanya. Kelak ketika saya sudah tua dan dia juga tua tentu saja, kami berdua hanya bisa bicara. Tentu saja memiliki teman bicara yang asyik-berilmu-berbobot-dan jenaka bisa membuat hari tuaku lebih hidup.
Setiap hari ngobrol mengenang masa-masa muda tanpa bosan, habis shalat ngobrol, bangun tidur ngobrol, mau tidur ngobrol, jalan kaki sambil ngobrol, ngasuh cucu juga sambil ngobrol. Pembicaraan kami hanya dimengerti oleh kami berdua.
Ah aku masih muda, lantas bertanya pada sang arif-bijaksana itu tadi : bagaimana cara menemukan teman hidup yang asik diajak ngobrol ?
Dia tersenyum kemudian bilang : Itu tugasmu, kamu akan menemukannya jika lebih membuka mata hati daripada mata kepalamu, belajar menjadi pendengar yang baik. Maka kamu akan bisa merasakan, apakah orang itu lebih suka bicara dan tidak bisa mendengar atau dia juga bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus.
— Kurniawan Gunadi, Bandung, 15 Juli 2013.
*First saw this on Tumblr and found it really worth to be reblogged here 🙂
[ image source: Tumblr ]
numpang share di Tumblr lagi. 🙂
LikeLike
silahkan 🙂
LikeLike
Reblogged this on My Precious Little Life.
LikeLike
Setuju! 😀 tapi hana belajar hal ini karena perceraian orang tua 😀
Keren ! Jadi kepikiran buat blog post sejenis 🙂
LikeLike
Great! Send your post link to this blog yaaa 🙂
LikeLiked by 1 person
maksudnya kirimin post yang tentang pelajaran komunikasi dari perceraian orang tua hana kah? atau secara umum aja?
LikeLike
Dua2nya boleh 🙂
LikeLiked by 1 person
Well, yang Hana punya baru ini:
Happy ending http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2015/06/happy-ending.html
Dua hal yang aku sesali tidak aku lakukan pada pernikahan orang tua kandungku http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2015/10/dua-hal-yang-aku-sesali-tidak-aku.html
Father http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/05/father.html
My Funny Step Father http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/08/my-funny-step-father.html
Cinta Abadi http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/04/cinta-abadi.html
kayaknya yang komunikasi harus buat 😀
Heheh
Thanks buat inspirasinya 🙂
LikeLike
Well, yang Hana punya baru ini:
Happy ending http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2015/06/happy-ending.html
Dua hal yang aku sesali tidak aku lakukan pada pernikahan orang tua kandungku http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2015/10/dua-hal-yang-aku-sesali-tidak-aku.html
Father http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/05/father.html
My Funny Step Father http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/08/my-funny-step-father.html
Cinta Abadi http://hanabilqisthi.blogspot.co.id/2014/04/cinta-abadi.html
kayaknya yang komunikasi harus buat 😀
Heheh
Thanks buat inspirasinya 🙂
LikeLike
Thank you for the links, Hana. I’ll check yours as soon as I have spare time. Keep writing! 🙂
LikeLiked by 1 person
Ya makasih banyak juga mba mau baca 🙂
LikeLike