“Di antara kecintaan terhadap sesama muslim ada yang disebut mahabbatun linaili gharadlin minal mahbud, yaitu suatu kecintaan untuk mencapai tujuan dari yang dicintainya, bisa jadi tujuan yang ingin ia dapatkan dari kedudukan orang tersebut, atau hartanya, atau ingin mendapatkan manfaat berupa ilmu dan bimbingan orang tersebut, atau untuk tujuan tertentu.
Maka yang demikian itu disebut kecintaan karena tendensi, atau karena ada tujuan yang ingin dicapai, kemudian kecintaan ini akan lenyap pula seiring dengan lenyapnya tujuan tadi. Karena sesungguhnya, siapa saja yang mencintaimu dikarenakan adanya suatu keperluan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.
(Ibn Qayyim – Rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’ad juz ke-4 hal 249)
Maka benarlah sabda Rasul, bahwa tali iman yang paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah. Sebuah ikatan yang tulus dan murni tanpa tendensi duniawi. Ikatan yang tak lekang oleh waktu, kekal abadi hingga ke jannahNya.
Maka jika engkau mencintai, cintai karena Allah Ta’ala saja.
Bukan karena selainnya..
“Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, maka hilanglah cintaku padamu..” (Imam An-Nawawi)
~ Jakarta di suatu pagi, penghujung Oktober 2013 ~
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Pinterest ]