“Cinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, ranting-ranting adalah ketakutan kepadanya, daun-daun adalah malu kepadanya, buahnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong, berarti cinta itu kurang. Allah telah mensifati Diri-Nya, bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang mukmin dan mereka pun mencintai-Nya.”
Pernah merasakan yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?
Begitulah yang saya rasakan ketika membaca resensi buku ini di sebuah majalah remaja Islami sekitar 16 tahun yang lalu. Saya yang waktu itu masih duduk di bangku SMP, langsung jatuh cinta dengan buku ini. Berbekal pinjaman dari seorang teman, akhirnya tuntaslah rasa penasaran saya. Pas banget dibaca mereka yang lagi mabuk kepayang karena cinta 🙂
Buku -yang judulnya saja sudah indah- ini ditulis oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyyah, Â seorang ulama besar yang hidup pada abad kedelapan hijriyah. Dalam sebuah buku disebutkan, bahwa beliau adalah seorang ahli fiqh dan psikolog yang pakar mengenai cinta.
Dari buku inilah saya jadi penggemar karya-karya Ibnul Qayyim lain, seperti al Jawabul Kaafi, Madarijus Salikin, al Fawaaid dll. Karya-karya yang begitu sarat ilmu dan tata bahasa yang ‘nyastra’. Semoga Allah merahmati beliau…
Let’s talk about love.
Begitu mungkin ajakan yang tersirat dalam buku ini. Ya, mari bicara tentang cinta. Di dalamnya dibahas tentang macam-macam cinta, penyebab cinta, cinta yang terlarang hingga cinta terindah dan tertinggi pada sang Khaliq, Allah Azza wa Jalla.
Pembaca benar-benar diajak untuk menyelami tentang cinta, rindu, keindahan dan segala problematikanya. Bagaimana keadaan orang yang jatuh cinta dan pembuktian dari cinta itu sendiri. Dalam hati saya manggut-manggut membenarkan. Sukses membuat saya senyum-senyum sendiri. Ya, mungkin karena kala itu saya sedang jatuh cinta. Ehem.
“Cinta itu membuat engkau buta akan cela yang dicinta. Dan engkau rela pada apapun keadaannya. Cinta itu ketika menghujam membuatmu siap berkorban untuk yang dicinta.”
Setelah bertahun-tahun hanya berstatus ‘peminjam’ Â saja, awal tahun kemarin akhirnya saya putuskan untuk membeli buku ini. A must have item in my mini library. Sebagai warisan berharga bagi anak cucu saya kelak.
Tergelitik pengen tahu siapa sih penerjemah buku ini, secara bahasanya tinggi banget. Ternyata penerjemahnya Bapak Kathur Suhardi, guru pembimbing zaujiy waktu belajar bekam dulu. Salut euy.
Namun, siap-siap untuk mengulang kembali apa yang telah Anda baca, karena bahasa yang digunakan cenderung berat dan ‘nyastra’. Tak mudah dipahami dengan hanya sekali baca. Apalagi buat yang males mikir. Bahkan banyak kawan-kawan saya yang nyerah di tengah jalan karena tak sanggup melanjutkan,
“Bahasa dan bahasannya terlalu berat ah..” 🙂
Beberapa kutipan dari buku yang aslinya berjudul Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin  saya kutipkan disini. Romantis abisss..
“ Cinta tidak tumbuh karena alasan keindahan dan keelokan, sehingga jika ada keindahan dan keelokan tiada pula cinta. Tetapi cinta adalah kesucian jiwa dan kecocokan tabiatnya.”
“Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah.”
Cinta itu fitrah. Cinta itu manusiawi. Cinta itu terjadi atas kehendak-Nya. Buku ini bercerita tentang cinta secara vertikal (mahabbatullah ) dan horizontal (cinta kepada sesama makhlukNya).
Ada banyak jenis cinta.. Cinta yang buta, terlarang, menyiksa dan akhirnya membinasakan. Cinta yang suci, bersih dan diridhai-Nya. Juga solusi obat bagi mereka yang tengah dimabuk asmara.
Istilah cinta dalam bahasa Arab begitu banyak, mencapai 50 istilah. Semuanya dibahas dalam bab tersendiri. Secara keseluruhan buku ini berjumlah 29 bab, dengan tebal 453 halaman. Â Masih penasaran tentang cinta? Insya Allah disini dibahas hingga tuntas.
“Pada dasarnya manusia ditakdirkan mempunyai pasangan dan jauh sebelum dia menyadarinya bahwa ia telah mempunyai pasangan dalam hidupnya kelak nanti Allah sudah menentukan jodohnya. Cinta antara pria dan wanita merupakan suatu perasaan saling membutuhkan antara lawan jenis yang di ciptakan oleh Allah Ta’ala.
Banyak orang beranggapan cinta antara lawan jenis itu sesuatu yang indah dan selalu menjadi impian seseorang. Namun tidak sedikit di dalam masyarakat yang tersakiti hatinya karena cinta, kadang cinta dapat menyakiti hati dan mengecewakan hati karena anggapan mereka tentang cinta kadang tak sesuai dengan kenyataan.
Namun dari banyak anggapan dan penilaian serta pandangan – pandangan seseorang terhadap cinta, cinta itu merupakan sebuah anugerah yang diberikan Allah Ta’ala pada ciptaaanNya.”
Demikian resensi saya tentang buku ini. Buku yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama sejak 16 tahun lalu. Cukup panjang ya? Banyak yang ingin dikisahkan tapi rasanya lebih afdhal jika Anda membacanya sendiri.
Selamat berpetualang dengan tema yang tak pernah habis untuk digali: Cinta :’)
~ Cibubur menjelang senja, medio Desember 2013..  diselesaikan ketika anak-anak masih tertidur lelap..
Reblogged this on Galaksi Senja.
LikeLike
saya ingin baca .gmna caranya?
LikeLike
beli aja bukunya.. ebooknya juga saya rasa ada..
LikeLike
mba, sy ingin pesan satu. kalau ada hubungi nmor ini by umar.
LikeLike
Saya juga termasuk yg angkat tangan baca buku ini Mbak Meutia, hehe… Pertama kali dipinjemi dosen kampus saya sekitar taun 2007an. Subhanallah…bahasanya “nyastra mbanget”! Baru berapa halaman dah pusing saya, he… Maklum, waktu itu saya masih belum se-romantis sekarang (katanya kalo dah nikah mendadak romatis ya? Hehe). Salam ukhuwah Mbak… : )
LikeLike
Betul.. saya juga sempat pusing dan mengulang beberapa bab, soalnya kadang susah dipahami kalau hanya dibaca sekali.. hehe.. Salam ukhuwah juga, Ummu Firdaus.. Terima kasih sudah berkunjung 🙂
LikeLike
Assalamu’alaikum. buku ini ada english version ?
LikeLike
maaf, saya kurang tahu ada english versionnya atau tidak..
LikeLike
betullll
cinta itu buta, bisa membuat orang lupa akan segalanya kalo sedang jatuh cinta hehe
pengen beli bukunya ihhhh
LikeLike
Thank you for your book suggestion
LikeLike
You are welcome..
LikeLike
Mohon link buat download eboknya..atau kalau pesen bukunya. Mohon diemailkan. Trmksh
LikeLike
bagus dmna kita bisa beli bukunya
LikeLike
ass mbk…..setelah membaca ar
tikel mbk meutia pola pikir saya jd bnyk berubah….alhamdulillah ….terus menulis y mbk…..artikel mbk slalu saya tunggu
LikeLike
Alhamdulillaah.. Terima kasih banyak mbak sdh membaca tulisan2 saya 🙂
Barakallaahu fiik ❤
LikeLike
Reblogged this on ngejahe.
LikeLike
Reblogged this on "Percikan cerita tentang kefanaan dunia"..
LikeLike
Assalamu’alaikum kira kira buku nya masih ada di toko buku ngga?
LikeLike
Sepertinya masih ada, tapi kurang tahu belinya di mana..
LikeLike
[…] Shaidul Khathir by Ibnul Jauzi by far is one the most brilliant books I have in my library. So is Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu by Ibn Qayyim al Jauziyyah. Those two are my […]
LikeLike