Wanita itu bertutur…
“Dahulu, kami hidup bersama-sama dalam sebaik-baik kondisi dan setenang-tenang hati sepasang suami istri yang bahagia, yang saling tolong-menolong atas ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dalam diri kami terdapat sifat qana’ah dan ridha (puas).
Anak perempuan kami adalah lampu penerang rumah. Tawa rianya membelah bunga-bunga. Sungguh, dia adalah pohon Raihanah yang bergoyang. Jika malam telah larut dan si kecil telah lelap, aku bangkit bersama suamiku bertasbih kepada Allah.Read More »