Awal bulan Mei kemarin, beberapa hari sebelum rihlah ke Taman Bunga Nusantara kami sempat berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer. Tempat wisata ini berlokasi di dalam area Kebun Binatang Ragunan, sebagai sarana pendidikan dan hiburan yang bertujuan melestarikan satwa primata. Sebenarnya sudah lama saya ingin mengunjungi tempat ini, cuma kok ya berkali-kali ke Ragunan seringnya nggak sempat. Kebetulan kemarin sekolah Harits mengadakan rihlah bersama, jadilah kami mampir dulu ke sini setelah acara sekolah selesai.
Tak lupa berkeliling dengan kereta khas kebun binatang ini.. Anak-anak maunya naik kereta macan. Oke, mari mengantri.. 😀
Tiket masuk taman ini terhitung murah, hanya Rp 6000 untuk hari biasa, sedang untuk hari libur dan akhir pekan dikenakan tarif Rp 7500 saja. Memasuki areal wisata ini, tas dan barang bawaan wajib dititipkan di pos penitipan barang sebelum masuk taman. Para pengunjung juga tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman, terutama botol minum plastik yang bisa didaur ulang seperti botol minuman kemasan. Mungkin khawatir ada pengunjung yang iseng melempar botol mineral kemasan ke dalam kandang gorila ya.. Karena waktu itu kami membawa botol minum sejenis T****ware, maka diperbolehkan untuk membawa air minum masuk ke dalam. Alhamdulillah, nggak khawatir kehausan deh 😀
Sejuk dan teduh. Adalah kesan pertama yang saya rasakan ketika memasuki kawasan ini. Pepohonan dan taman buatan yang serba hijau membuat kami betah berlama-lama. Di dalamnya banyak sekali jenis-jenis primata.. Dari yang namanya sangat familiar sampai yang asing sama sekali. Orang utan, Monyet, Lutung, Bekantan sampai sang primadona di tempat ini, yaitu sang Gorila.. Kalau selama ini kami hanya melihat Gorila lewat layar kaca, akhirnya kemarin kami dapat menyaksikannya live alias langsung dengan mata kepala sendiri.
Tempat hidup sang gorila tidak berupa kandang, namun lebih menyerupai taman yang luas dengan pohon rimbun dan rerumputan. Memang dibuat menyerupai habitat aslinya, yaitu hutan belantara. Alhamdulillah kemarin kami bisa mengambil gambarnya dari jarak dekat. Ternyata Gorila itu memang benar-benar besar ya.. Kalau nggak salah, besarnya dua kali badan manusia..
Di atas taman yang merupakan tempat tinggal sang gorila, terdapat jembatan berkanopi atau beratap panjang.. Dari atas jembatan itu kita bisa melihat ke bawah dengan jelas, walau banyak tertutup pohon-pohon lebat.. Mengasyikkan sekali berjalan-jalan di atas jembatan ini, anak-anak berlarian sambil melihat-lihat deretan foto primata yang menghias sisi-sisi jembatan. Udaranya juga cukup segar karena banyak pepohonan.. Tapi awas, jangan sampai anak-anak memanjat pagar kaca yang mengelilingi jembatan ini, karena kalau sampai jatuh, langsung jatuh ke dalam kandang Gorila. Hiiiyy.. serem, kan?
Selain taman dan hutan buatan, di tempat wisata ini terdapat gedung khusus Pusat Pendidikan Primata. Di dalamnya ada museum dan perpustakaan mini, juga teater yang juga berukuran mini untuk memutar film dokumenter tentang kehidupan satwa Primata. Ketika berada di dalam gedung museum, hujan turun dengan lebatnya. Akhirnya kami menunggu hujan reda sambil bersantai, membaca-baca buku di perpustakaan dan menonton film dokumenter di mini teater.
Alhamdulillah hujan akhirnya reda, kami segera menuju musholla untuk shalat Zuhur dan makan siang di bangku taman yang memang disediakan untuk para pengunjung. Tak lupa membeli oleh-oleh khas kebun binatang ini, yaitu topi bulu berbentuk kepala binatang. Kami membeli satu untuk Fiqar 🙂
Alhamdulillaah, selesai juga acara jalan-jalan hari ini. Udah nggak penasaran lagi sama yang namanya Pusat Primata Schmutzer. Bye-bye burung pelikan.. Sampai jumpa lagi ya, kapan-kapan.. Insya Allah 🙂
~ Ragunan Zoo Family Trip, May 2014 ~
[…] *diilmui dari buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya DR. Abdullah Nashih ‘Ulwan. Gambar dari sini. […]
LikeLike