Karena Menyetrika Itu Menyenangkan! :D

Bagi kebanyakan wanita dan ibu rumah tangga, tugas main mobil-mobilan alias menyetrika bukan termasuk list pekerjaan rumah yang difavoritkan. Berdasarkan survey kecil-kecilan ala saya, ketika mereka ditanya apa pekerjaan rumah yang paling tidak disukai, jawabannya adalah: nyetrika!

Banyak yang beralasan bahwa nyetrika itu ngebosenin karena proses pengerjaannya makan waktu lama. Trus juga bikin punggung dan pinggang pegel.

Ada yang bilang terus terang, “Males..”.

Ada juga yang menganggap nyetrika itu pekerjaan yang aneh, “Ngapain sih kita berjam-jam berdiri atau duduk sambil gerakin tangan kesana kesini. Aneh aja gitu..”  😀

Lain mereka, lain juga saya. Momen nyetrika malah jadi sesuatu yang menyenangkan buat saya. Ketika bagi kebanyakan orang tumpukan setrikaan adalah beban, saya justru menantikan waktu luang untuk menuntaskan dan memulangkan mereka ke alamnya, ke lemari pakaian.

Aneh ya? Maybe, hehe..

Nggak tahu kenapa, tapi saya suka banget kalau disuruh nyetrika. Kalau ditanya apa yang bikin nyetrika itu menyenangkan, bingung juga jawabnya.. Apa ya?

Mungkin rasanya seneng aja bikin pakaian yang tadinya kusut jadi halus dan terlipat rapi. Menghirup wangi khas pelembut pakaian yang menguap saat disetrika, so fressshhh.. Terlebih lagi, kalau sambil ditemani minuman dan cemilan kesukaan plus dengerin kajian di radio sunnah.

Nyetrika memang butuh waktu yang nggak sebentar. Apalagi kalau bolak-balik ‘iklan’ alias ada aja selingannya. Anak-anak nangis nggak jelas apa maunya, berantem rebutan ini itu, si kecil ribut minta ASI, digelendotin, dikit-dikit dipanggil, “Mi aku mau itu… Ummi, abang nakalin aku.. Mi, ummi..!”.

Hadeuh. Pengen rasanya pasang plang gede-gede di sekitar TKP,

“Don’t disturb! We’re on our second honeymoon.”  #eh

Makanya kalau nyetrika saya selalu milih waktu di mana anak-anak masih tidur atau pas suami lagi standby di rumah jadi bisa menghandle urusan anak-anak. Biar cepet selesai, karena kalau terlalu banyak selingan bisa sampai 5 jam durasinya. Kebayang khan gimana pegelnya?

Salah satu tips yang saya terapkan supaya nggak berlama-lama ketika nyetrika adalah: setelah cucian kering, jangan ditumpuk tapi dilipat. Nggak usah yang rapi banget, lipat asal aja.

Pakaian yang hanya ditumpuk akan menjadi kusut, tapi kalau dilipat kemudian ditumpuk insya Allah akan lebih mudah disetrika. Bahkan kadang ada bahan yang nggak perlu disetrika lagi karena sudah halus dengan sendirinya akibat ditumpuk dalam keadaan terlipat.

Kelihatannya ribet ya, melipatnya sendiri kan juga butuh waktu. Tapi justru sebenarnya itu memudahkan kita untuk menyetrika dengan cepat dan rapi. Imho..

Biasanya saya menyetrika di akhir pekan, biar sekalian repotnya. Pagi-pagi habis shalat subuh, gelaran di bawah tangga pake karpet, pintu ke teras atas dibuka.. Segarnya udara pagi dilengkapi nikmatnya segelas air jeruk nipis hangat atau sereal coklat favorit.

Kadang sambil ngobrol santai sama suami yang lagi duduk baca buku. Tenang dan damai sekali rasanya ♥

Yup, nyetrika adalah salah satu me-time favorit buat saya, selain baca, nulis, masak, ngemil (eh ini me-time juga nggak sih?). Meski sering dianggap aneh dan nggak lazim.

Hihi anti-mainstream dong. Lol XD

“Apa sih enaknya nyetrika? Coba jelasin, bagian mananya yang menyenangkan?”

Hahaha. Saya juga nggak ngerti, tapi emang asyik aja. Kalau ditanya dimana letak asyiknya.. Well, asyik buat saya, belum tentu asyik juga buat orang lain, kan? And yeah, sometimes love is undescribable by words. Halah.

Yes, I love to be an iron lady!  😛

~ Jakarta, early morning of June 2104..

© aisyafra.wordpress.com

[ image source: FlickR ]

Advertisement