Seseorang dulu pernah bilang, jika perkataan yang benar membuat kita kehilangan teman, maka teruskanlah.. Teruslah melangkah.. Karena kebenaran hakikatnya adalah saringan.
Ketika kita berbuat atau berkata benar lantas dijauhi (semata karena kebenaran yang kita sampaikan, bukan karena caranya) maka hendaknya kita bersyukur.
Berbahagialah ketika teman-teman yang buruk telah disingkirkan dari hidup kita, sehingga yang tersisa hanyalah yang baik-baik saja.
Karena sesungguhnya saringan kita sedang bekerja. Agar yang tersisa untuk kita adalah teman-teman yang baik-baik saja, yang ia ridha dengan kita, dan kita pun ridha dengannya..
Ketika cahaya hidayah mulai menyinari hidup kita, terkadang satu-dua bahkan beberapa sahabat dekat mulai beranjak meninggalkan kita. Entah karena mereka menganggap kita ini aneh, tidak siap menerima perubahan yang terjadi pada diri kita setelah mengenal sunnah.. Risih mendengar kita menyampaikan kebenaran atau mungkin hanya karena mereka merasa ‘berbeda’ dengan kita.
It’s something that comes naturally. Adalah sunnatullah bahwa pelaku kebenaran selalu terasing dan dianggap aneh. Dianggap tidak lazim dan menyelisihi manusia kebanyakan. Semata-semata karena kebenaran yang mereka pilih dan sampaikan.
Bersabarlah.. Relakanlah mereka yang pergi karena akan datang pengganti yang lebih baik. Yang akan mengokohkan keimanan ketika mulai merapuh, yang setia mendampingi dalam segala keadaan, yang tak lupa mengingatkan ketika diri mulai lalai dan berdosa.
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad, No 23074)
Persahabatan layaknya seleksi alam. Siapa yang tetap bertahan di sisi setelah segala apa yang terjadi adalah sahabat yang sejati dan sesungguhnya. Seseorang yang berbahagia melihat kita berbahagia dan turut berduka ketika kita tengah berduka. The one this all was meant to be.
“If Allah can take away something you’ve never expected losing, He can replace that with something you’ve never imagined having.”
Berapa banyak kisah sudah kita dengar tentang kebenaran janji Allah itu? Seperti kisah Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi wa Sallam yang dimusuhi kebanyakan penduduk kota Mekkah, dihalang-halangi untuk berdakwah sampai akhirnya beliau berhijrah ke kota Madinah. Di sana, Allah gantikan apa yang telah hilang dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Kemenangan dan kejayaan Islam yang begitu gemilang hingga hadirnya kaum Anshar yang begitu mencintai beliau. Masya Allah..
So let go and move on. Karena iman dan kebenaran adalah satu dari ujian cinta dan persahabatan yang sesungguhnya. Don’t be sad, surely Allah is with us..
~ Jakarta menjelang tengah malam, untuk jiwa-jiwa yang merasa terasing dalam keterasingan.. you oughta know, you’ll never walk alone..
[…] https://aisyafra.wordpress.com/2014/08/10/persahabatan-dan-seleksi-alam/ […]
LikeLike
Ijin copas ya mbak… jazakillahukhairan : )
LikeLike
Silakan.. fa anti jazakillah khayran 🙂
LikeLike
Ukht ana suka semua postingan anti..,
Izin cops ya ukht
Syukran ^^
LikeLike
Silakan ukhti. Jangan lupa cantumkan sumber aslinya ya. Afwan :’)
LikeLike
Reblogged this on Nindya et Memoria.
LikeLike
MasyaAllah…bener bgt ini, kejadian terhadap diri ana. Kami berusaha menyambung lidah tapi apa jua mereka mundur kebelakang dengan sendirinya.
Copas mba, Jazakillahu khoiron
http://kampungorangasing.blogspot.com
LikeLiked by 1 person
Semoga Allah berkenan mengganti yang hilang dengan yang jauh lebih baik. Silakan pak, semoga bermanfaat..
LikeLike
Mbaa…. Izin share di Fb ku yaaa… 🙂
LikeLike
Silakan mba, semoga bermanfaat ya 🙂
LikeLike
Ijin share, ukhti…
This is such a beautiful writing…
LikeLike
Silakan mba, semoga bermanfaat ya 🙂
LikeLike
[…] (more…) […]
LikeLike