‘Pembeli adalah Raja’?

closed

Hello, weekend!

Setelah pekan yang melelahkan berkutat dengan tumpukan jilbab dan list orderan, kini saatnya sedikit bersantai. Alhamdulillah kemarin Jilbab Zafra sudah open order dan langsung ludes dalam hitungan menit seperti biasa. Alhamdulillah.. Rizki minallah ❤

By the way, pernahkah Anda mendengar slogan ‘Pembeli adalah Raja’? Saya sering banget. Dan benarkah seperti itu adanya? Pembeli adalah raja yang harus diikuti segala keinginannya oleh penjual? Hmmm, nanti dulu.

In my opinion, kurang setuju sama istilah ‘Pembeli Adalah Raja’. Nope, jual beli itu kebutuhan kedua belah pihak. They do need each other. Kalau tidak ada penjual maka tidak akan ada pembeli, bukan? 🙂

Karena sama-sama saling membutuhkan, maka yuk.. Perhatikan lagi etika dan adab dalam berjual beli. Mulai dari kesopanan dalam berkomunikasi, terlebih komunikasi via tulisan yang sifatnya multitafsir. Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin orang lain memperlakukan Anda.

Be a smart buyer. Pahami bahwa tiap toko atau penjual memiliki SOP masing-masing. Cari tahu tentang produk sebelum memutuskan untuk membeli agar tidak merasa tertipu.

Be a wise and communicative seller. Pahami pula keinginan pembeli, mendapatkan barang yang diinginkan dalam kondisi baik, with reasonable price.

Tidak ada paksaan dalam jual beli. Selagi akad belum terucap kedua pihak memiliki hak untuk membatalkan. Oleh karena itu, komunikasikan segala sesuatunya dengan baik. Jangan sampai terjadi miskomunikasi. Meski banyak juga penjual dan pembeli yang kurang memiliki ilmu dalam berjual beli, hingga akhirnya terjadi kesalahpahaman dan berujung peristiwa yang kurang mengenakkan.

Jual beli, juga ada seninya. Ada berbagai cara agar aktifitas jual beli mendatangkan pahala dan keridhaan Allah. Di antaranya dengan memahami ada hak-hak antara penjual dan pembeli yang harus dijaga.. Ada kewajiban-kewajiban antara mereka yang harus ditunaikan.

Karena jual beli bukan hanya soal untung rugi, jual beli bukan kebutuhan salah satu pihak saja. Keduanya saling membutuhkan. Syukur-syukur bisa menjalin silaturahmi yang baik antara keduanya di luar persoalan jual beli.

Indahnya bermuamalah dengan orang yang paham ilmu jual beli lagi bertaqwa, menentramkan. Jujur dan amanah, tak ada tipu-tipu. Baik dari pihak penjual maupun pembeli. Jadi sama-sama ridha’ dan tidak ada yang merasa ditipu atau dirugikan. Karena jual beli yang baik adalah yang berazaskan kerelaan kedua belah pihak. :’)

~ Jakarta, May 2015.. Sedikit catatan perjalanan 13 tahun berwirausaha. A ‪#‎selfreminder‬, actually.

© aisyafra.wordpress.com

[ image source: Tumblr ]

 

Advertisement

3 thoughts on “‘Pembeli adalah Raja’?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.