Ramadhan 2007, 8 tahun yang lalu..
We were a newlywed who tied the knot just a month before Ramadhan. Sahur dan berbuka hanya berdua. Kadang kalau suami ada acara buka bersama di kantor, terpaksa deh buka sendirian di rumah. Berasa banget sepinya. Dulu masih tinggal jauh dari keluarga di bilangan barat Jakarta.
Ramadhan 2015, today..
Sekarang, nggak terasa buka puasa udah berlima aja. Rame, heboh, hectic. Es campur sebaskom plus pizza mie sepiring besar langsung licin tandas dalam sekejap. Ada yang bercanda, berantem, rebutan inilah itulah.. Dan seringnya, yang nggak puasa yang justru lebih heboh š
Repot? Riweuh? Ribet? Pastinya.
Yang dulu biasa nyiapin menu cuma buat berdua, sekarang nambah jadi tiga anggota lagi. Porsi makanan dan cemilan pun bertambah. Budget belanja bertambah. Alhamdulillah rezeki ikut bertambah.
Dulu, sebelum punya anak, tiap jam 5 sore rumah udah bersih dan wangi. Udah disapu dan dipel. Makanan dan hidangan takjil sudah siap terhidang di atas meja jepang mungil milik kami. Sambil baca buku, siap menanti kedatangan suami dari kantor.
Kini, jam 5 sore saya masih berkutat di dapur, sambil mengawasi anak-anak mandi dan seabreg tugas rumah lainnya. Nggak lama, semua siap. Rumah bersih, semua tugas sudah tuntas. Anak-anak duduk manis di depan meja masih dengan gaya mereka yang aneh-aneh XD
Kemudian.. Dung dung dung.. Adzan dari masjid di dekat rumah berkumandang.
Mulailah mereka heboh, sikut-sikutan, nyendok makanan, nyiduk minuman.. Dilanjutkan oleh pemandangan khusyuk menyantap hidangan masing-masing. Suasana rumah yang tadinya rapi jali sebelum adzan, dalam 15 menit jadi semacam habis diterjang angin puyuh.
Hadeeuhh.
After all these years.. I must admit, ada rasa yang nggak bisa dirasain ketika berbuka hanya berdua pasangan. Ada kehadiran mereka, anak-anak kami.. Manusia-manusia kecil yang Allah titipkan pada kami, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka punyai.
Suara canda mereka, tawa cekikikan mereka, sampai teriakan-teriakan mereka yang juga tak kalah diselingi oleh teriakan emaknya.. Hahaha. That’s my daily routine, like it or not.
Yes, after all these years.. There are unexplainable feelings I keep inside. The feeling of loving, caring and giving. The feeling of – my life is incomplete without them. The feeling of gratitude to have them by my side.
Thanks Allah for brought them all to lighten up my life. Your gifts are priceless ā¤
“You don’t choose your family. They are Allah’s gift to you, as you are to them.” ~Unknown
~ Jakarta, Juli 2015… ditulis sesaat setelah waktu berbuka..
Ā© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]
bahagianya menjadi orangtua,.
alhamdulillah..
LikeLike
Alhamdulillah.. Ada bahagia dan ujian terkandung di dalamnya.
LikeLiked by 1 person
Bismillaah. Sejak saya baca tulisan tentang introverts saya jadi jatuh cinta dengan blog ini :P. Posts-nya sangat berbobot, salam kenal Mbak š
LikeLike
Alhamdulillah.. Salam kenal kembali mbak Yeni š
Terima kasih ya mbak sudah berkunjung dan berkenan baca-baca tulisan saya yg seringnya random ini, hehehe. Semoga bermanfaat ya ^^
LikeLike