Dulu, zaman saya belum ngaji, belum kenal sunnah.. Sering banget denger hadits yang berbunyi seperti ini…
“Perpecahan adalah rahmat..”
Flashback ke suatu hari di penghujung tahun 2005, ketika itu saya menghadiri majlis Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Hafizhahullaah di sebuah masjid.
Seusai kajian, ada pertanyaan yang mampir di meja beliau,
“Ustadz, benarkah hadits yang bunyinya ‘perpecahan adalah rahmat’ sebagai dalil bolehnya umat Islam berpecah belah?”
Beliau menjawab, kurang lebihnya seperti ini:
“Ketika kita mendengar suatu hadits, jangan langsung membenarkan apalagi mengamalkan, sebelum tahu hadits itu shahih atau tidak. Hadits yang antum tanyakan tadi bukan hadits shahih, laa ashla lahu alias tidak diketahui asal-usulnya. Ada di kitab ini dan ini (saya lupa nama kitabnya).
Jika kita telaah, dari makna haditsnya saja ada yang janggal. Jika perpecahan adalah rahmat, maka persatuan adalah adzab. Bukankah begitu?”
Sambung beliau sambil tertawa.
Wow, subhanallah.. Baru tahu saya. Selama ini saya menganggap hadits yang sangat masyhur itu shahih, baik dari derajatnya maupun isi haditsnya.
Tak lama setelah itu, saya mampir ke toko buku langganan. Ada satu majalah yang membahas tentang itu. Kalau nggak salah majalah As Sunnah atau Al Furqon. Dan betul, saya temukan dalil-dalil yang membuktikan perkataan beliau, bahwa hadits itu tidak shahih.
Demikian juga yang saya temukan ketika browsing tentang keshahihan hadits ini di internet, tepatnya di laman web muslim.or.id yang saya kutipkan di bawah ini..
Adapun hadits “Perbedaan di kalangan umatku adalah rahmat” adalah bukan hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam . Sebagaimana dijelaskan Ibnu Hazm rohimahulloh ,
“Ini merupakan perkataan yang paling rusak. Karena jika perbedaan adalah rahmat tentunya persatuan merupakan hal yang dibenci. Ini jelas bukan perkataan seorang muslim. Karena kemungkinan hanya dua, bersatu maka dirahmati Alloh atau berselisih sehingga Alloh murka.” ( Al Ihkam fi Ushulil Ahkam).
Syaikh Al Albani rohimahulloh berkata, “Hadits ini tidak ada asalnya (anonim).” (Silsilah Hadits-hadits Lemah dan Palsu)
Bahkan hadits shohih menyatakan sebaliknya, perselisihan itu malapetaka (keburukan). Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya perselisihan itu jelek.” (Shohih, HR. Abu Dawud)
Ternyata..
Semakin lama saya ngaji, semakin bertambah ilmu ini.. Semakin saya sadar, ternyata saya ini bodoh dan belum tahu apa-apa.
Betul adanya pepatah yang mengatakan bahwa semakin seseorang itu berilmu, dia akan seperti padi, merunduk karena tawadhu’..
Merunduk karena ia tahu, ilmunya hanya bagaikan setetes air di lautan luas. Jauh bila dibandingkan dengan para asatidz dan thullab (penuntut ilmu) lainnya.
He will be more humble and down to earth.
Bukan mendongak karena menganggap dirinya jauh lebih berilmu dari dirinya yang dulu, lebih faqih dari kawan-kawannya yang lain dan memandang rendah mereka yang masih awam.
Mari mulai benahi diri agar senantiasa tawadhu’ dan rendah hati, selama apapun kita ngaji, sebanyak apapun taklim yang kita datangi. Agar ilmu kita tidak hanya bertambah, tapi juga semakin berkah 🙂
~ Jakarta, sedikit oret-oretan menjelang tidur, 5 Juli 2015.
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]
Mba, ‘perpecahan adalah rahmat’ ini tuy yg sering kita denger dgn kata lain: ‘perbedaan adalah rahmat’ ya?
Meskipun di atas ada yg menjelaskan terkait kata ‘perbedaan’, tapi konteks perpecahan dan perbedaan itu kan beda bgt term-nya. Mau memastikan ulang. Kalau iya, duh.. Innalillah, baru tau sekarang euy. Bener2 harus terus belajar ilmu hadist lagi dengan bener..
LikeLike
Hadits terkenal yang seringkali saya dengar itu: ‘perpecahan atau perselisihan umatku adalah rahmat’ dan bukan perbedaan.
Coba ukhti buka link web muslim.or.id yang saya sisipkan di atas ya.. Perbedaan (ikhtilaf) berbeda dg perpecahan (iftiroq). Dr apa yg saya pelajari, perbedaan selama tidak menyangkut masalah aqidah maka insya Allah tdk mengapa.
Saya juga selama ini (sebelum ngaji) menganggap hadits itu shahih. Alhamdulillah Allah luruskan pemahaman saya yg salah itu. Allahu a’lam..
LikeLiked by 1 person
Oh, oke siipp mba.. Done, baru bisa klik situs muslimnya. Kirain tadi ga ngelink ke sumber aslinya, mungkin tadi pas ngeklik lg bermasalah sinyal saya.. Jazakumullah ya mba infonya 🙂
LikeLike
Alhamdulillah.. Fa anti jazakillah khairan, ukhti 🙂
LikeLike
Reblogged this on Azizah SL and commented:
Allahu.. Baru tau, ternyata selama ini ungkapan ‘perbedaan adalah rahmat’yang sering diucap orang-orang itu adalah hadist palsu..
Check below..
LikeLike
mba meutya bolehkah tau ngaji dimana?aq pengen ngaji juga 🙂
LikeLike
Saya ngaji di banyak tempat mba.. Karena sy tinggal di Cibubur, jadi sering kajian rutinnya di masjid At Taqwa Taman Bunga Wiladatika Cibubur. Mba Dinlas tinggal di mana? 🙂
LikeLike
aq tinggal di condet mba meutya kalo ada info boleh ya mba share ke aq 🙂
LikeLike
siapp.. insya Allah ^^
LikeLike
Masya Allah mbak.. syukran wa jazaakillah khairan katsiran mbak sudah share faedahnya :”)
LikeLike
Alhamdulillah, afwan ukhti.. Waiyyaki ^^
LikeLiked by 1 person
Assalamu’alaykum,
Alhamdulillah kita ditemukan dg kajian sunnah.
Memang banyak pemahaman yang keliru tentang agama kita, Islam karena kurangnya al-‘ilmu, antara lain pemahaman tentang hadits-hadits Nabi Shalallahu ‘alayhi wa Sallam yg kita gunakan sebagai landasan akidah dan amal.
Mohon ijin melancangi untuk menyarankan beberapa referensi untuk menambah ilmu secara off-line, antara lain beberapa buku dari Ust. Hakim sendiri, yakni “Risalah Bid-ah”, “Hadits Dhoif dan Maudhu (?)” dan buku berjudul “Koreksi Hadits-hadits Dha’f Populer” karangan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi darei penerbit Media Tarbiyah.
Barakallahu fiik.
LikeLike
Wa’alaikumussalam..
Alhamdulillah, terima kasih, jazakallaah khairan atas tambahan referensinya ya. Wa fiik barakallaah..
LikeLiked by 1 person