True Definition of Love

two lovely bikes

Yang dulu engkau sangka cinta, boleh jadi hasrat besar semata.

Ketika pernikahan sudah dimakan usia, eloknya rupa sudah banyak terkikis masa, terlebih saat sakit mulai menghampiri, di situlah ketulusan cinta sangat terasa kehadirannya; ada atau tiada.

Cinta bukanlah tentang kelebihannya dibandingkan dengan orang lain. Jika engkau membanding-bandingkan, sebaik apa pun dia, selalu ada kurangnya.

Tetapi cinta adalah tentang menerima dan mensyukuri (bukan sekedar menerima apa adanya) adanya dia dalam hidup kita untuk kemudian bersama meniti jalan kebaikan, melakukan amal shalih bersama dan saling mengingatkan.

Kita mengingatkan bukan karena tidak menerima dia apa adanya, tetapi karena ingin merawat kebersamaan itu agar tak berhenti hanya sampai di penghujung usia kita, melainkan berlanjut bersambung hingga Yaumil Qiyamah.

Semoga kita termasuk yang memperoleh karunia berupa seruan untuk masuk surga bersama-sama untuk digembirakan.

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ

“Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”. (Az-Zukhruf, 43: 70).

 

~ Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, dalam laman Facebooknya, Januari 2016 ~

© aisyafra.wordpress.com

[ image source: Pinterest ]

One thought on “True Definition of Love

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.