Rasanya miris banget lihat kelakuan anak-anak abege tanggung plus abege tua jaman sekarang di medsos, especially IG. Nggak malu-malu lagi kissing, necking, making out di sembarang tempat.
Di public space, kamar, kolam renang, lantas diunggah di akun mereka. Privacynya disetting public pula. Semua orang bisa lihat dan berkomentar.
Yang lebih ngenes lagi, baca komennya dedek-dedek yang baru ‘meletek’ kemaren sore macam ini,
“Ih kaka #relationshipgoals banget deh.. Huhuhu envyyy..”
Atau langsung mention pacarnya,
“Yank, mau dong begini.. Test yuk..”
Inilah makna ‘relationship goals’ menurut mereka. This is what they called ‘love’. Meski tidak terikat pernikahan, meski dibumbui maksiat, meski melanggar norma-norma agama.
“Because marriage is nothing but a paper”, they said.
Cinta, ia tak pernah salah. Jangan mengatasnamakan cinta untuk sebuah pembenaran akan perbuatan maksiat. Cinta, tak pantas direndahkan sedemikian rupa.
Cinta yang murni dan sejati, hanya ada setelah pernikahan. Cinta yang halal, berpahala lagi menentramkan. Cinta yang diridhai dan dirahmati Allah Azza wa Jalla.
Bukan cinta versi manusia yang hakikatnya adalah syahwat dan hawa nafsu yang diumbar tanpa kenal rasa malu. Cinta yang menipu dan menjerumuskan. Cinta yang berbuah dosa dan kemurkaan Allah.
Cinta sejati, ia meminta satu syarat, yaitu penghalalan berupa pernikahan. Tak peduli apapun yang telah ia berikan. Semanis apapun rayuan dan kata-kata indah yang telah ia ucapkan. Semuanya tak berarti tanpa kesungguhan.
Benar bahwa remaja masa kini butuh bimbingan dan keteladanan. Mereka butuh figur orang dewasa. Sosok yang bisa dicontoh, ditiru dan dijadikan panutan.
Sungguh suatu musibah yang besar ketika kiblat mereka adalah para selebriti sosial media yang tidak takut dosa dan jauh dari aturan agama. Rusaknya generasi muda, adalah awal dari hancurnya peradaban suatu masyarakat.
Sungguh sebuah perjuangan yang amat berat dan panjang menanti kita di luar sana. Tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk mencetak dan menyiapkan generasi terbaik umat ini. Generasi yang teguh memegang prinsip agama dan tidak mudah terbawa arus manusia.
May Allah make it easy for us.
~ Jakarta, 150916… inspired by some posts on my IG explore tab this morning.
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Pinterest ]
Jadi ingat videonya ustadz NAK yang didalamnya mengingatkan bahwa kebanyakan orang lupa bahwa ada konsep mengetuk pintu untuk hal-hal privasi, tapi sayangnya justru kebanyakan orang mengupload di dunia maya untuk konsumsi publik. Bisa dilihat di link ini https://youtu.be/Nz4EysLW658
LikeLike
Sepakat. Keep your private life private!
LikeLike
Assalammualaikum umm,
saya ada punya teman,curhat soal cinta sama saya. dia nanya sama saya “kalau kita mencintai seseorang, tapi kita nggak berani ngomong sama orgx langsung,tapi kita hanya lihat foto nya aja dan kita kirim kan Al Fatihah boleh nggak? ” saya bingung jawab apa umm, saya minta pendapat nya dari ummi,jazakillah khayr umm,
LikeLike
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..
Afwan setahu saya yang demikian tidak ada tuntunannya secara syari’at ya ukht.. Mungkin yang mengatakan demikian bisa memberikan dalil berupa ayat atau hadits yang shahih mengenai amalan tsb?
LikeLike