Baru hijrah, baru ngaji, baru kenal sunnah itu seharusnya banyak belajar, banyak datang ke kajian-kajian ilmiah, banyak merevisi pola pikir dan pemahaman yang bercampur dengan syubhat.
Bukan disibukkan dengan banyak bicara, banyak tampil, banyak diidolakan dan dijadikan panutan. Apalagi sampai disibukkan dengan menceritakan pengalaman hijrahnya kesana sini, demi menginspirasi orang lain.
Tidakkah khawatir jika yang keluar dari lisan ini ternyata menyelisihi syari’at karena kejahilan dan keterbatasan akal kita dalam memahami syari’at Allah?
“Akan datang masa-masa yang menipu. (Pada saat itu), para pendusta dibenarkan dan orang-orang yang jujur didustakan, para pengkhianat diberi amanat dan orang yang (menjaga) amanat dianggap pengkhianat, dan pada masa itu para Ruwaibidhah berbicara. Lalu ada yang mengatakan, ‘Siapakah “Ruwaibidhah” itu?’ Beliau menjawab, ‘Orang bodoh yang berbicara tentang permasalahan umat.’.” (Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)
Inilah akhir zaman, makin banyak orang yang bodoh akan agama berbicara panjang lebar tentang agama dan hukum-hukum syari’at.
Hanya karena baru berhijrah.
Hanya karena baru mulai mengamalkan sunnah.
Hanya karena baru mulai rajin mengunjungi majelis-majelis ilmu.
Hanya karena baru mulai mengenakan atribut-atribut sunnah, semisal cadar, hijab lebar, memanjangkan jenggot dan celana non isbal.
Lantas merasa sudah paham agama dan berbicara sesuai akal dan pemahamannya yang sangat terbatas. Ittaqillaah yaa ikhwah..
“Sesungguhnya tersebarnya kesesatan akidah, bid’ah-bid’ah ibadah, dan perselisihan dalam agama menjadikan kaum muslimin lepas dari agamanya dan jauh dari dua pondasi utamanya. Itulah yang menjauhkan kaum muslimin dari keistimewaan-keistimewaan agama dan akhlaknya, sehingga sampai kepada kondisi yang kita lihat sekarang. Oleh karena itu, kaum muslimin tidak mungkin selamat dari bid’ah, kesesatan, atau penyimpangan-penyimpangan kecuali dengan tashfiyah terhadap agama dan hal-hal yang terkait dengannya, dari seluruh noda dan perkara asing yang masuk padanya.” (Ustadz Kholid Syamhudi, via web Pengusaha Muslim)
Tashfiyah wa tarbiyah. Dibersihkan dari berbagai macam syubhat dan keraguan, juga dari berbagai pemahaman sesat, untuk kemudian ditarbiyah sesuai dengan pemahaman dan cara beragamanya para salafushshalih.
Syaikh Ali Hasan dalam bukunya berkata bahwa:
“Tidak akan sempurna tazkiyah (pembersihan) kecuali dengan tarbiyah dan tidak akan sempurna ilmu kecuali dengan tashfiyah.”
Sungguh banyak fitnah dan syubhat tersebar luas di zaman ini, jika pondasi dan pijakan kita tidak kuat, dan Allah tidak menguatkan kita, niscaya kita akan terbawa.
Inilah zaman di mana kebenaran dianggap sebagai kebathilan, dan kebathilan dianggap sebagai kebenaran.
Zaman di mana ucapan tidak lagi berdasarkan dalil yang shahih, namun berdasarkan ra’yu dan perasaan semata.
Zaman di mana istiqamah di atas sunnah dan manhaj yang haq dicap sebagai aliran ekstrim lagi keras, dan yang berada di atas kebathilan dicap sebagai ahlul haq karena cara penyampaian mereka yang halus dan lemah lembut.
Inilah zaman, di mana kita harus berpegang teguh dengan apa-apa yang dulu dipegang Rasulullaah shalaaahu alaihi wa sallam, para sahabat beliau radhiyallaahu ‘anhum dan para pengikut beliau setelahnya.
Allaahul musta’an.
“Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam masalah tashfiyah dan tarbiyah adalah manhaj yang benar. Dalam pelaksanaannya memang membutuhkan waktu yang lama. Maka, hal ini harus dilaksanakan dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih serta dengan penuh kesabaran. Sebab dengan ilmu, amal shalih dan kesabaran, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kemenangan kepada ummat Islam.” [Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas via almanhaj.or.id]
~ Jakarta, Februari 2017.. terinspirasi dari obrolan dengan seorang kawan yang baru berhijrah beberapa saat lalu..
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Pinterest ]
.ka saya anita sari sukardi, ka saya request friends di instagram..mohon di-acc ka jika berkenan..usernya : meubelita. terima kasih..
LikeLike
Selalu suka dengan tulisan tulisan nya umm….
LikeLike
Alhamdulilah, semoga bermanfaat ya 😊
LikeLike
mbak saya tak sengaja lihat tulisan mbak di internet. banyak bgt yang sesuai isi hati. terima kasih sudah menginspirasi. bolehkah saya share di wall fesbuk saya?
LikeLike
Alhamdulillah.. Silakan, semoga bermanfaat ya 🙂
LikeLike