Mereka yang menerima kita apa adanya di saat kita bukan siapa-siapa, tak punya apa-apa, atau bahkan sangat terpuruk, itulah sahabat yang sesungguhnya.
Mencari teman saat kita dianggap sukses, walaupun sebenarnya masih jauh dari sukses, jauh lebih mudah dibandingkan ketika kita masih nol dan bahkan minus.
Maka, mereka yang menerima kita sebagai sahabat di saat keadaan sungguh masih berat, rawat-rawatlah dan jaga mereka.
Sesungguhnya mencari teman makan itu jauh lebih mudah dibandingkan mencari teman untuk sama-sama menanggung beban.
Seorang istri yang merelakan dirinya mendampingi suami tatkala masih belum ada satu pun yang layak dibanggakan dan disebut darinya, harus menanggung kesusahan bersamanya dan tetap menunjukkan ketulusan saat itu, sungguh dia inlah yang perlu senantiasa engkau jaga.
Sesungguhnya ketulusan itu bukan terletak pada penampilan yang mengesankan, tetapi pada kesediaan menerima apa adanya untuk sama-sama menuju kebaikan. Ia bahkan siap untuk tidak tampil.
© aisyafra.wordpress.com
[ image source: Tumblr ]