Bersyukurlah ketika punya teman yang nggak hobi selfie dan wefie. Makan di mana, pose, jepret, upload. Jalan ke mana, pose, jepret, upload. Lagi ngapain, pose, jepret, upload. Sedang apa, di mana, sama siapa.. seluruh dunia harus tahu.
Bersyukurlah memiliki teman yang lebih memilih untuk live and enjoy the moment daripada yang sibuk show off sana sini. Mereka sangat menikmati dan menghargai kebersamaan daripada sibuk ngatur angle, ribet berpose, rempong betulin khimar dan make up yang mencang mencong supaya looks good on camera.
Mereka sangat menjaga privacy kita, dengan tidak bermudah-mudahan menampilkan foto kita ke sosial media. Mereka tidak suka memalsukan hidup mereka, atau mencitrakan kehidupan yang serba sempurna, hanya untuk mendapatkan like dan komentar dari orang lain.
Somesay, “tell me who your friends are and I’ll tell you who you are”.
Betapa karakter dan sifat teman dekat kita sangat mencerminkan siapa kita. Berteman dengan mereka yang sibuk narsis, kita pun akan tertular virus narsis. Berteman dengan mereka yang pemalu dan tidak suka mengekspos kehidupan mereka ke sosial media, kita pun akan terwarnai kebiasaan tsb.
Teman kita adalah cermin diri kita. Oleh karenanya, berhati-hatilah dalam memilih teman, terutama teman dekat. Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. The smarter you are, the more selective you become.
Happy weekend! ❤
~ Jakarta, July 2017.. always choose your friends wisely..
© AISYAFRA.WORDPRESS.COM
[ image source: Pinterest ]
So Which Blessings of Your Lord Will You Deny~? 