“While we try to teach our children all about life, Our children teach us what life is all about.” ~ Unknown
Suatu hari waktu lagi duduk main bareng anak-anak..
- Harits : Ummi kok nggak pake anting? Ummi cantik tau Mi, kalo pake anting..
- Me : Enggak bang, antingnya Ummi copot kesangkut bantal waktu lagi tidur, trus ilang deh.. *kebiasaan XD
- Harits : Nanti aku bilang Abi deh mi, supaya Abi beliin anting buat Ummi..
- Me : *senyum-senyum*
Di lain kesempatan..
- Harits : Ummi kok belom beli anting, Mi?
- Me : Iya bang, Ummi belom sempet ke pasar nih. Nanti sekalian kalo ke pasar ya Ummi beli anting..
- Harits : *dengan tampang mikir* emang anting itu harganya berapa sih, Mi?
- Me : Emangnya kenapa, Harits mau beliin?
- Harits : Aku kan punya duit kemaren habis sunatan. Pake duitku aja Mi, beli antingnya.
- Me : *speechless*
Dan kali ini saya pun terharu. Bukan karena excited akan dibelikan anting, tapi karena merasa begitu diperhatikan, merasa begitu istimewa. Dengan uang yang tak seberapa (bahkan ia sendiri tidak tahu berapa jumlahnya) tapi ia bersedia mengorbankannya hanya untuk melihat saya pakai anting.
And I’m melting inside.
Seperti percakapan kami di suatu malam ketika sedang melihat-lihat bunga cantik yang berwarna-warni di laman Pinterest..
- Harits: Mi, itu bunga mawar ya?
- Me: Iya, bang..
- Harits: Mi, aku mau beli bunga mawar deh..
- Me: Buat apa bang? Kan di deket rumah kita udah banyak bunga?
- Harits: Buat Ummi..
- Me: Awww..
Rasanya benar bahwa kita harus banyak belajar dari anak-anak. Belajar tentang ketulusan, pengorbanan, bersihnya hati, sampai perhatiannya terhadap hal-hal kecil.
Hal-hal yang justru sering luput dari mata kita, para orang dewasa. Hal-hal yang sederhana. Hal-hal yang sarat makna.
There are some little things that count, little things that mean a lot. Thank you for making me feel so special, son.. *smooch 😉
~ Jakarta, November 2017… taken from my daily journal, May 2015.