In A World Full of Masks and Lies…

“Seandainya dosa-dosa itu memiliki bau, maka tidak seorangpun yang mau duduk bersamaku..” (Muhamad bin Waasi’ rahimahullah)

Kata orang, dunia ini panggung sandiwara. Di dunia nyata maupun maya, tidak selalu semua orang aslinya seperti apa yang terlihat dari luar.

Mungkin kita pernah kenal dengan seseorang yang sekilas terlihat baik dan ramah. Tiap bertemu selalu menebar senyum dan menanyakan kabar. Tanpa kita ketahui, diam-diam ia menyimpan rasa benci terhadap kita. Entah karena alasan apa.

Demikian pula dengan jagad maya. Kita kenal dengan banyak orang, berinteraksi dengan mereka, tanpa mengenal bagaimana aslinya mereka di dunia nyata. Kita hanya melihat apa yang ditampilkan di layar gadget, apa yang ada di baliknya, we’ll never know.

Di belantara dunia internet ini.. Banyak orang baik, banyak orang jujur, tapi ada juga orang yang hanya berpura-pura baik dan jujur. Kalau ada akun yang kayaknya eksis dan heitsss banget, tapi majhul alias nggak dikenal…

Nggak ada yang kenal di dunia nyata, diajakin kopdar selalu mangkir dengan berbagai alasan. Dan kisah hidupnya tooooo good to be true alias terlalu sempurna…

Hati-hati, jangan gampang percaya. Jangan gampang kagum. Apalagi sampai jadi fans berat nomer wahid.

Di dunia maya ini, tiap orang bisa jadi siapa aja yang dia mau. Bisa jadi ia berdusta, memalsukan data-data dirinya. Foto profil tinggal comot di gugel, postingan keren dan share-ablenya cuma modal copas sana sini..

Masih ingat kasusnya Jinan aka Aisyah Khumaira aka Shafiyyah Majieda? Plagiator yang pernah nyolongin foto-foto dan tulisan-tulisan saya kemudian diakui sebagai miliknya? Yang kisah (ajaib)nya pernah saya posting di blog ini?

Ketika saya tantang untuk membuktikan bahwa dia tidak mencuri foto-foto dan tulisan-saya, banyak followernya yang terperangah, tidak percaya bahwa akun “sebaik” itu bisa berbuat demikian.

Bahkan menyangsikan fakta dan bukti yang saya beberkan, sampai menuduh saya yang berdusta dan mengada-ngada 😁

Masih ingat kasus seseikhwan berinisial ARN? Laki-laki yang tertangkap di Istiqlal tengah melancarkan modus pada akhwat-akhwat. Sudah banyak korban yang berjatuhan, namun sangat sedikit yang mau buka suara karena alasan malu dan takut.

Ketika terbuka kedoknya, banyak yang melongo tak percaya.. Kok bisa ikhwan “seshalih” itu melakukan hal yang tak terpuji dan asusila seperti menggoda para wanita dan melecehkan mereka?

Waktu menengok isi wallnya.. W-o-w banget. Sepintas, kesan pertama yang didapat ketika menelisik profilnya adalah sesosok ikhwan shalih yang jadi panutan karena postingan-postingannya yang bagus dan sarat ilmu.

Itulah yang terjadi ketika kita terlalu mudah percaya dengan image yang dicitrakan oleh orang lain. Gampang gumun, terpukau, dan terpesona oleh “branding” yang dibuat oleh orang yang tidak pernah dikenal secara langsung.

Postingan yang bagus-bagus, profil dan timeline yang enviable abis, foto-foto yang keren dan instagrammable, follower yang banyak, banjir share dan komentar.. Ternyata semua itu zonk alias dusta belaka.

Jangan mudah silau dan terpedaya dengan profil dan postingan orang lain di laman-laman sosial media. Nggak semua yang kita lihat itu benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Kagum dengan postingan orang lain boleh-boleh aja, tapi nggak usah berlebihan. Biasa aja. Kita kan nggak tau mereka aslinya seperti apa. Bahkan kita nggak tau data diri yang mereka tampilkan di sosial media itu nyata atau hanya halu semata.

In this world full of masks and lies, people can be anything, or anyone they want to be. Yang laki-laki bisa nyamar jadi perempuan, yang cuma lulusan esde bisa nyamar jadi lulusan universitas ternama. Yang cuma karyawan biasa bisa ngaku-ngaku jadi bos.

Yang jomblo bisa ngaku-ngaku punya pasangan biar nggak kelihatan ngenes-ngenes amat, yang punya pasangan bisa ngaku-ngaku jomblo biar bisa menggaet perhatian lawan jenis.

Makhluk yang kita temui di dunia maya, belum tentu real, belum tentu nyata. Hati-hati, jangan terlalu dimasukin ke hati. Nggak semua hal layak untuk dikomentari, apalagi yang sengaja mancing-mancing, identitasnya nggak jelas.

Ada yang di dunia maya garangnya kayak singa, hobinya ribut dan (twit)war.. Tapi di dunia nyata nyalinya hanya seukuran ikan teri, diajak bicara dan diskusi malah sengaja melipir dengan berbagai alasan yang tak masuk akal 😄

In this world full of masks and lies…Tetaplah jujur jadi diri sendiri, apa adanya tanpa polesan dan editan. Your vibe will attracts your tribe. Biarlah manusia menerima dan menyukai kita apa adanya. Tanpa pemanis buatan dan tipu daya.

Burung itu akan bertengger dengan kawannya yang sejenis. Yang sekufu dengan kita pasti akan merasa cocok dan nyambung dengan kita, tanpa harus pencitraan mati-matian demi mendapatkan perhatian mereka.

Jangan jadi “tuti” alias tukang tipu, dan jangan mau juga jadi korban “tuti”. Tetap waspada dan berbaik sangka. Jangan menutup mata terhadap keganjilan dan keanehan yang kadang terluput dari pandangan kita. Mungkin karena saking baiknya kita, atau malah saking ngefansnya 😁

Sepandai-pandai manusia menutup wajah aslinya dengan topeng, suatu saat kedok itu akan terbuka juga. Secerdik-cerdik manusia menyembunyikan tipu muslihatnya, suatu hari pasti akan tersingkap jua. Seringkali, dari arah dan dengan cara yang tak disangka-sangka 😊

In this world full of masks and lies, the bravest thing you can do is being authentically and fearlessly you. No matter how hard the pressure and temptation, you choose to remain true to yourself.

Even if nobody likes you, even if you only have a small number of people you can count on to.. Even if that means you are standing alone in the middle of nowhere.

We all have three kinds of life: the public life, private life, and secret life. Seperti rembulan, tiap kita memiliki sisi gelap. Sebuah sisi yang tidak ada orang lain yang tahu melainkan kita sendiri dan Allah.

Jangan pernah menilai seseorang hanya dari akun sosmednya, dari apa kata orang, atau dari citranya di dunia maya. Termasuk saya. Saya yakin, jika saat ini orang lain menilai saya baik, itu hanya karena Allah masih bermurah hati untuk menutupi aib-aib saya…

Entah apa jadinya jika Allah singkap semua aib dan dosa-dosa ini, bisa jadi tidak ada satupun mahkluk yang betah duduk berdekatan dengan saya.

Maka saya nasehatkan kepada diri sendiri…

“Ittaqillaha haitsu maa kunta.. Sembahlah Allah seperti engkau melihatNya, dan jika engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Ia pasti melihatmu, dan mengawasi gerak gerikmu..”

~ Jakarta, April 2018.. always be fearlessly and authentically you, even if that means you are standing alone in the middle of nowhere.

© AISYAFRA.WORDPRESS.COM

[ image source: Pinterest ]

One thought on “In A World Full of Masks and Lies…

  1. itulah yang dinamakan FITNAH.. dan tidak akan datang kiamat kecuali sudah dtang di antaranya timbul fitnah besar AD DAZZAL itulah kutipan yang setahu saya tentang beberapa hadist..
    saya pun tidak sempurnah tapi akan saya lakukan agar fitnah menjauh dari diri saya Insya ALLAH

    Like

Leave a reply to @http64667909 Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.