After 10 Years…

Dulu…

Pernah ada teman di sosmed yang tanya sejak kapan saya bercadar. Seingat saya, mulai belajar pakai itu sejak baru punya anak satu. Pelan-pelan, ke kajian coba-coba pakai. Masih buka tutup, sambil nyicil bikin cadar dari kain perca sisa jilbab.

Setelah mengantongi restu dari keluarga, termasuk dari mamah rahimahullaah.. Bismillah, saya coba istiqamah pakai. Suami? Alhamdulillah justru beliaulah yang mendorong saya untuk menutup wajah dengan cadar.

Tapi karena saat itu saya belum siap, tiap suami bicara soal cadar, saya senyum-senyum aja. Hanya minta didoakan, karena saya nggak mau pakai cadar hanya karena disuruh suami, ikut-ikutan teman, atau ikut arus kekinian.

No, no, no. Karena jika bukan diniatkan karena Allah, akan mudah bagi saya untuk melepasnya kembali.

Momen resmi pertama kali pakai cadar keluar rumah adalah waktu menghadiri pernikahan sepupu, pertengahan Juli 2010. Nggak ada yang negur atau iseng nanya sih, tapi saya berasa aja jadi alien alias orang asing di antara mereka.

Dalam hati.. Santuy ajalah, toh ini syari’at Allah, ada yang suka atau nggak suka ya sudah sunatullaah.

Inget banget waktu itu lagi hamil besar anak kedua, hamilnya kakak Afra. Due date tinggal menghitung hari. Mungkin rangorang yang liat bingung ya, ini siapa sih kek badut perut gede pake cadar macem kura-kura ninja XD

Untung saya orangnya cuek. Jadi ya gaskeeeunn ajahh. Semua pandangan penuh tanda tanya atau melecehkan itu tidak saya masukkan ke hati. Toh saya nggak minjem ini cadarnya, apalagi nyolong. Wkwkwk.

Nggak terasa udah 10 tahun lebih ya, banyak sekali suka duka yang saya alami dalam bercadar. Udah sering saya tuangkan di blog sih.. Cuma gegara siang ini buka Pinterest trus nemu quote superjlebb di bawah ini, jadi seolah flashback kembali.

Sebuah quote yang bagi saya sangat menohok sekali, but in a good way. Sebuah pengingat bahwa tidak semua muslimah yang telah bercadar, maka otomatis akan aman dari fitnah dan memfitnah. Terkadang justru karena merasa sudah tertutup, jadi bermudah-mudahan untuk menampilkan apa yang sudah ditutupi tadi.

Zaman awal-awal saya memutuskan untuk belajar pakai cadar dulu, yang bercadar belum sebanyak sekarang. Juaraangg banget saya lihat di sosmed foto akhwat bercadar seliweran bahkan sampai dijadikan profile picture. Apalagi akhwat bercadar yang jadi selebgram.

Model cadar yang digunakan juga sooo simple. Cadar tali, bandana, yaman, purdah, rits, dll. Tanpa ornamen aneh-aneh yang justru menarik perhatian. Nggak ada model yang pake bandul emas glitter-glowing-shimmering apalagi bertabur liontin berbentuk hati (love) sampai menara Eiffel.

Ciyusan ada loh ini, cek aja di Syopi 😀

“Selama 10 tahun berlalu, adakah godaan untuk menampilkan foto diri alias berselfie ria dengan cadar?”

Oh, cencu ada. Tapi entah kenapa saya nggak tertarik untuk ikutan. Jangankan foto selfie trus diupload, selfie di galeri HP aja jarang buangett. Nggak tau, malesss aja akutu. Mending foto pemandangan atau objek deh, hehe.

Selain malas untuk berselfie ria, saya juga malu kalau harus berpose di depan kamera meski wajah tertutupi oleh selembar kain ini. Entah kenapa. Apalagi sambil pose candid ala-ala, mata melirik malu-malu manjah ke arah kamera. Aduh, bukan gue banget itu mah :)))

Ya, itulah tipu daya syaithan. Sudah diberi hidayah untuk bercadar, tapi digoda dari celah yang lain. Kalau nggak kuat-kuat ilmu dan iman, bablasss deh. Apalagi kalo inner circle-nya juga doyan selfie. Makin tumbuh suburlah hasrat untuk bernarsis ria.

Terlebih kemajuan teknologi saat ini sangat memfasilitasi kita untuk terus menonjolkan diri. Ada pula niqabis yang doyan tiktokan atau snapgraman, joged-joged dengan backsound musik atau nasyid sambil melempar lirikan maut dengan bulu mata lentique plus mascara anti badai cetyar membahana sekhatulistiwah.

Innalillaahi.. Sungguh melihatnya saja saya malu 😦

Entah apa yang ada dalam benak mereka. Apa menurut mereka yang demikian adalah salah satu cara mendakwahkan cadar pada masyarakat awam? Mengubah stigma bahwa cadar tidaklah kaku dan seram. Like, well yeah you still can have fun and go mad while wearing a niqab (baca: narsis dan joged-joged).

Jika memang demikian, wallahi saya katakan bahwa perbuatan mereka tidak lain hanyalah upaya untuk merendahkan dan mempermalukan citra cadar itu sendiri. Karena syari’at cadar adalah syari’at yang sangat mulia sejak era Ummahatul Mukminin. Ia menjaga pemiliknya dari fitnah, bukan malah mengundang fitnah ketika pemiliknya tengah mengenakannya.

Pentingnya memilih pasangan dan kawan dekat ya ini.. Ketika satu persatu kawan-kawan kita mulai futur, tanpa pijakan yang kokoh kita akan mudah untuk terhanyut. Salah satu nikmat ukhuwah adalah ketika kita terlena dalam dosa, ada saudara seiman yang akan mengingatkan kita. Karena seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lain.

Sepuluh tahun berlalu.. Teriring do’a..

Semoga Allah selalu menjaga saya dan saudara-saudara muslimah saya di luar sana.. Dari berbagai pengaruh buruk yang merendahkan kehormatan diri dan mencederai esensi dari selembar kain bernama cadar ini. Ilmui dulu hakikat syari’at cadar ini, baru memutuskan untuk memakainya.

Semoga saya juga selalu istiqamah, tidak mudah terbawa arus kekinian yang melenakan. Karena hati manusia itu lemah dan Allah Maha Membolak-balikkan Hati. Hari ini bisa jadi saya masih berada dalam ketaatan, esok hari siapa yang tahu?

Dan semoga, Allah senantiasa karuniakan kita dengan rasa malu. Karena rasa malu-lah yang menahan dan membentengi kita dari hal-hal sedemikian. Jika sudah hilang rasa malu, maka tunggulah datangnya kerusakan dan fitnah yang lebih besar.

Seperti halnya ungkapan/atsar salaf berikut:

“Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah semaumu.

~ Jakarta, January 2021.. the best jewelry a woman can wear is her shyness ❤️

© AISYAFRA.WORDPRESS.COM

[ image source: Pinterest ]

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.