All We Have is Now

One day, you realise that there are some people you’ll never see again. At least, not in the same way.” — Iain Thomas, I Wrote This For You

Malam ini ketika membuka Pinterest, tak sengaja menemukan quote di atas. Sebuah rangkaian kata yang sangat dalam maknanya, setidaknya bagi saya. But, haven’t we all experienced that (same) kind of loss?

In this life, many things happened. Things we always dreamed of and things we never wanted, but bound to happen. So many smooth and bumpy roads here and there. And as years passed by, seasons changed, so did feelings and memories.

Benar adanya bahwa hidup hanyalah tentang berjalan antara takdir satu dengan takdir lainnya. Dalam perjalanan itu, banyak kejadian, tempat, dan orang-orang yang kita temui.

Ada yang membersamai kita untuk waktu yang sangat lama, ada pula yang hanya sebentar. Ada yang teramat dekat layaknya sahabat, ada pula yang cukup singgah sejenak lalu tergantikan oleh selainnya.

Ada orang-orang yang sangat berarti di hati, namun memutuskan untuk pergi. Ada pula yang harus kita relakan dan ucapkan selamat tinggal demi masa depan dan kebaikan diri sendiri.

People whom now we rarely meet or see. And people we never see with the same way again. Not the way it used to be.

Life is about changes. So many changes. And sometimes change is inevitable. We only need to adjust and face those changes with acceptance and grace. There are certains things we can never change, no matter how hard we’ve tried.

Ya, hidup, garis takdir, dan manusia di dalamnya selalu penuh dinamika. Tak pernah sama. Tak pernah benar-benar sama. And that’s a sign of growth, isn’t it?

Terkadang ketika lembar kenangan menyapa, kita seolah terbawa oleh nostalgia. Dan tak jarang berandai-andai untuk kembali lagi ke masa-masa itu.

Mungkin untuk merasakan kembali sepenggal episode kebahagiaan yang pernah digenggam. Atau untuk memperbaiki sebuah kesalahan agar tak ada penyesalan yang menghantui hingga saat ini.

Little did we know, what happened to us is the best storyline ever written by the Ar-Rahmaan. Apa yang pernah kita alami, temui, rasakan, genggam, hingga lepaskan.. Adalah takdir terbaik yang pernah dan harus kita jalani.

Ketika kita kehilangan sesuatu atau seseorang, pastilah tak akan mudah untuk begitu saja merelakan. Ada fase-fase tertentu di mana kita, membuka mata di pagi hari terasa berat karena harus kembali berhadapan dengan realita.

Tanpa kita sadari bahwa kehilangan telah mengajarkan banyak hal. Mengajarkan kesabaran, kekuatan, cinta, rasa sakit, hingga cara bertahan. Bertahan untuk menghadapi badai yang lebih hebat lagi.

Adakalanya, tidaklah kita kehilangan sesuatu, melainkan untuk diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Kita melewatkan sebuah kesempatan, untuk memetik hikmah bahwa ada kesempatan yang jauh lebih baik menanti.

Kita hanya manusia, yang terbatas ilmu dan akalnya. Tak mampu menjangkau luasnya ilmu dan pandangan Allah. Tak mampu mengukur baik dan buruk sesuatu dari kacamata makhluk-Nya.

Kita hanya perlu percaya bahwa tiap fragmen hidup yang telah digariskan adalah skenario terbaik yang pernah ada. Trust your journey, leave it to Allah.

Pun jika seandainya kita bisa memutar waktu dan kembali ke masa-masa tertentu untuk mengubah satu hal demi memperbaiki masa depan.. Tak ada jaminan bahwa tak ada hal lain yang juga akan ikut berubah.

Ingat teori “The Butterfly Effect”? Perubahan sekecil apapun akan mempengaruhi keseluruhan sebuah rangkaian peristiwa. Kadang yang tak diharapkan berubah, ikut pula berubah.

We cannot crawl back to the past and rewrite the history. But we can create a better future by doing the best we can, right here, right now. To make sure there will be no regrets await.

About yesterday, just leave it that way. The people we used to know, the streets we used to drive along, the places we used to visit, the sunsets we used to watch with certain person who were once close to our hearts…

Let it be that way. There is a bigger and perhaps, better plan ahead, if we only not forget to take a step and clear our path. We need to stop looking at the rear view mirror in order to heal and move forward.

What is done is done. Regrets will not undo it. Masa lalu biarlah berlalu, saatnya menyambut yang akan datang. Semua tak akan sama, tak akan pernah sama lagi. Tapi setidaknya, banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan resapi dalam-dalam.

Mungkin, tanpa kehilangan kita tak akan pernah paham arti memiliki. Tanpa kepergian kita tak akan menghargai arti pertemuan. Tanpa kekecewaan kita tak mampu menginsyafi bahwa dalam hidup ini, tak ada satupun yang abadi..

Maka peluklah erat-erat hari ini, syukurilah tiap hela nafas, denyut nadi, dan aliran darah yang masih membersamai, berterima kasihlah pada diri sendiri karena telah melangkah sejauh ini.

Yesterday is heavy, let it go. All we have is now.

~ Jakarta 2 AM in the morning, June 2021.. what a time to be alive 🙂

© AISYAFRA.WORDPRESS.COM

[ image source: Pinterest & Pinterest ]

Advertisement

2 thoughts on “All We Have is Now

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.