Aging Gracefully

“Grow old with me! The best is yet to be.”

Sebagai manusia biasa, hal apa sih yang seringkali kita takuti? Mungkin bertambah umur dan menua adalah salah satunya.

Flashback sejenak ke beberapa waktu yang lalu. Saat itu adik saya yang sedang main ke rumah dan tengah berpamitan di depan pintu, tiba-tiba berucap setengah terkejut,

“Ya ampun Mbak Tia, kamu udah ada ubannya loh!?”

Saya yang ketauan jarang ngaca ini sempet kaget juga dengernya,

“Eh, masa sih?”

“Iya nih ada di bagian depan, tapi dikit kok.. Cuma sehelai. Coba dioles minyak kemiri deh..”

“Emang beneran itu bisa jadi item lagi?”, ucap saya skeptis 🤔

“Nggak tau sih tapi coba aja.. Beneran ya, diolesin siapa tau bisa..”

“Oh, oke deh liat nanti yaa..”, jawab saya sambil nyengir.

Selesai mengantar adik saya keluar pagar, saya brb ngaca dong. Eh iya emang bener, ada sehelai rambut berwarna putih menghiasi bagian depan.

Panik gak? Panik gak?

Hehe, nggak tuh biasa aja. Justru saat itu saya merasa amazed dengan kemunculan si putih (lebih tepatnya abu-abu muda) itu. Saya pegang-pegang terus di depan cermin, sambil senyum-senyum..

“Wah, ternyata saya sudah (bertambah) tua ya..”

Dan walau saat itu ada minyak kemiri di rumah, sampai sekarang saya tidak pernah sekalipun mencobanya. Ahahaha.

Nggak tau ya, dari dulu saya nggak ngerasa khawatir gimana gimana kalau nanti bertambah tua. Bukan karena saya immortal atau terlahir dengan gen awet muda, tapi karena ya.. Bukankah itu fase yang memang like it or not, harus dijalani?

I mean, isn’t it normal to experience such thing? Justru kalau nggak tua-tua malah aneh nggak, sih? Like, am I really human?

The fear of getting older. Sebagian orang sangat takut sekali terlihat bermutu, alias bermuka tua. Kadang bermutu di sini maknanya kelihatan lebih tua dari usia aslinya. Bisa karena faktor genetik, bisa juga karena menanggung beban kehidupan. Eaaa..

Again, so what if you look older than your actual age? Like, kamu nggak ngerugiin siapapun loh dengan penampilanmu yang lebih tua itu. Then why bother? Why so insecure about that?

Saya justru lebih concern ke perubahan fisik alias menurunnya kualitas kesehatan. Makin nambah umur tentu makin ikrib dengan yang namanya starterpack jompo. Minyak angin, koyo cabe, obat encok pegel linu, anti masuk angin, dan lain sebagainya.

Fisik melemah dengan bertambahnya usia itu niscaya, hal yang sudah pasti. Physical fitness kita di usia 20-an tentu beda dengan usia 40-an. That’s why kita harus mulai aware tentang perlunya memperbaiki kualitas hidup.

Mulai rajin olahraga, mengatur pola makan, berpikir positif, stress management yang baik, rutin merawat diri dengan skincare, dan yang sejenisnya. Biar apa? Biar tetap sehat. Kalau menurut hemat saya, ya…

Kalaupun mau terobsesi, bukan pada tampilan awet mudanya, tapi pada faktor kesehatan dan ketahanan tubuh. Nggak gampang sakit, kuat beraktivitas dan beribadah, bisa membersamai anak-anak sampai mereka tumbuh dewasa. That’s my ultimate goal.

Adapun younger look yang didapatkan dari semua usaha itu bagi saya adalah bonus, bukan tujuan. Kalau dengan memperbaiki pola hidup lalu jadi tetap kelihatan muda ya alhamdulillaah. Kalau enggak pun, what’s the problem?

Life is full of change, isn’t it? Perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu adalah hukum alam yang tak terelakkan. Sekuat apapun kita berusaha untuk terlihat awet muda, pasti suatu saat akan menua juga.

Keriput itu pasti akan datang, masa di mana penglihatan mulai kabur, fisik makin melemah, ingatan mulai memudar. Everything has its own time. Learn to accept and embrace it. That’s an inevitable part of our journey.

Banyak di antara kita yang belum menyadari..

Bahwa bertambah tua juga menyenangkan. Banyak mengalami hal-hal seru yang mendewasakan. Bertemu dengan banyak orang, ada yang tinggal dan menetap, ada yang cukup dijadikan pelajaran. Life teach us lessons school never did.

“Why are people afraid of getting older? You feel wiser. You feel more mature. You feel like you know yourself better. You would trade that for softer skin? Not me!” – Anna Kournikova

Pernah nggak sih saya membayangkan gimana rasanya bertambah tua? Apakah dengan bertambahnya usia maka diri ini nggak akan menarik lagi?

Oh ya jelas, syudah pasti. Manusiawi, kok. Tapi itu dulu, the younger version of me.

“When I was in the early of my teen-life, I thought.. what would I be in the next twenty years? How would I look like?”

Then here I am.

Merasa sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mencapai usia saat ini. Dan sama sekali tidak ingin kembali ke masa-masa belasan itu lagi. Karena ada banyak hal yang saya dapat seiring perubahan itu.

Pengalaman hidup, kekayaan cara berpikir, kedewasaan, dan kebijaksanaan adalah sesuatu yang tidak ingin saya tukar dengan what-so-called “forever young”.

I reached this kind of mindset, and very glad.

“Wear your years with pride, like a badge of honor, for you have conquered. You have thrived. You have survived!”

Sering saya merasa bersyukur bisa sampai di garis hidup ini, saat ini. Di saat mereka yang saya kenal sudah berpulang lebih dulu di usia muda, Allah masih memberi saya kesempatan untuk memperbaiki diri.

Bukan panjangnya usia yang membuat saya iri, bukan pula tampilan awet muda yang banyak dijadikan life goals oleh sebagian orang.. Namun bagaimana memanfaatkan usia yang Allah amanahi dengan sebaik-baiknya.

Bertambahnya usia idealnya berbanding lurus dengan bertumbuhnya positive mindset. Makin tua makin bijak, makin arif, makin sabar, makin dewasa dan matang dalam berpikir.

Makin mudah berdamai dengan hidup, belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain. Makin menyederhanakan konsep bahagia. Makin merunduk dan membumi, karena tak ada satupun di dunia ini yang abadi.

Tak ada yang salah dengan keinginan untuk kelihatan tetap muda. Skincare anti aging beserta retinol masih jadi teman baik saya setiap hari. Daily exercise alias workout juga masih rutin saya lakukan minimal empat kali dalam sepekan.

Yang perlu di-highlight dari tulisan saya kali ini adalah bahwa: tampil awet muda bukanlah segala-galanya.

Terlebih jika harus menabrak batasan syari’at, seperti plastic surgery yang bertujuan mengubah apa yang sudah Allah ciptakan.

Juga ketika harus mengorbankan hal-hal yang bagi saya adalah sumber kebahagiaan dalam hidup. Salah satu di antaranya adalah kehadiran anak.

Sure, punya anak itu nggak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Jangan lupa banyak pula sambatnya, haha. Namun saya nggak akan menukar privilege untuk tampil 20 tahun lebih muda dengan ketiadaan anak dalam hidup saya.

Anak adalah qurrota a’yun dalam kehidupan, penyejuk mata dan hati, setidaknya bagi kedua orang tuanya. Rasa lelah setelah seharian bekerja di kantor atau mengurus rumah, mendadak lenyap ketika melihat wajah anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Apalagi ditambah tingkah mereka yang ada-ada aja 😀

Banyak pasangan yang telah lama menikah namun qadarullaah belum dikaruniai anak, sampai berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkannya. Why? Karena memiliki keturunan dan kewajiban mendidiknya adalah salah satu tujuan pernikahan dalam Islam.

Nggak percaya? Sok atuhlah baca-baca di sini.

Semoga Allah berkenan mengijabah do’a-do’a para pejuang garis dua yang saat ini masih setia menanti hadirnya sang buah hati. Never give up hope!

Having kids is one of the greatest blessings in my life. Melihat mereka lahir, besar, bertumbuh, tahun demi tahun. I feel like this is the real life goals I’ve always wanted to achieve, back when I was younger.

Melihat mereka berlari riang dan tersenyum sembari memanggil saya, “Ibu..”

Ah, what is more precious in life than that? ❤️

~ Cirebon, February 2023.. wrinkles should merely indicate where smiles have been :’)

© AISYAFRA.WORDPRESS.COM

[ image source: Pinterest & Pinterest ]

Advertisement

4 thoughts on “Aging Gracefully

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.