Be Careful.. Not Everyone Who Smiles at You is Your Friend :)

beware from people like this

“Jangan kalian seperti alat penyaring, keluar darinya sedikit yang baik, akan tetapi di dalamnya tertahan ampas yang banyak. Keluar kata-kata hikmah dari mulut kalian, akan tetapi sifat dengki dan hasad tertahan dalam dada kalian.” — Fudhail bin Iyadh

Pernah kenal, ketemu, atau lagi dekat sama orang model begini? Just suggestion, beware yah. Stay away from people like this.

I know many of them in person. Kenal dan pernah ketemu beberapa, meski nggak pernah kenal dekat, apalagi jadi sahabat. Thank Allah, alhamdulillaah.

Ketika ketemu saya, mereka sweet banget. Ramah, nyapa dengan hangat, malah sempet ngajak cipika cipiki juga. Ya karena di depan saya baik, saya balas lah kebaikannya, seperti baiknya mereka ke saya.

Another day after some years..

Dari beberapa orang kawan, saya dengar mereka bicara begini begitu tentang saya. Nggak cuma ke satu orang aja atau ke orang-orang yang saya kenal baik, bahkan yang nggak kenal dengan saya pun mereka ceritakan kalau saya ini, bla bla bla..

Dan ternyata sudah lama mereka berbuat demikian di belakang saya. Ada beberapa teman-teman saya yang langsung tabayyun dan klarifikasi ke saya tentang ini.

O.. Ow.. Kamu ketahuan 😉

Karena saya orangnya straightforward alias terus terang dan gak suka basi-basi, sengaja saya tunggu waktu yang tepat untuk tabayyun kepada salah seorang dari mereka, yang kebetulan teman sepengajian saya.

Sepengajian? Miris ya. Hehehe. Well, anggap saja itu ‘oknum’.

Ketika sedang rehat sehabis ngaji, jama’ah sedang shalat, waktu itu saya tengah libur, dan ternyata dia juga. Ah, finally, this is the time.

Hati ini bimbang.

Nanya.. Enggak.. Nanya.. Enggak..

Now or never. I challenge myself. Ok, bismillaah.

Saya hampiri ia yang sedang kumpul dengan teman-temannya,

“Maaf, bisa ngobrol sebentar, Umm?”

Dang! Wajahnya langsung pias, pucat pasi. Ketika dia menggenggam tangan saya, gemetar sekali tangannya. She began to feel something was wrong.

Tanpa basa basi, langsung saya tanya perihal kebenaran kabar tersebut.

“Langsung aja ya Umm.. Saya dengar dari beberapa kawan saya, anti bicara sesuatu yang tidak enak mengenai saya di belakang saya. Benarkah?”

Dia makin gemetar. Wajahnya makin pucat. Mungkin ia tak pernah menduga saya berani mengklarifikasi masalah ini. Saya sih santai aja. Ngaku gak ngaku urusan dia sama Allah.

“Sebelumnya saya mau meminta maaf kepada Mbak Tia..”

Dia terdiam sejenak.

“Kabar yang Mbak Tia dengar itu.. Iya, benar.”

Well, then..

Pembicaraan kami mengarah kepada sesuatu yang lebih pribadi. Cukup saya, keluarga saya, dia dan Allah saja yang tahu isinya.

Intinya ia meminta maaf karena sudah menyebar berita begini dan begitu kemana-mana tentang saya dan keluarga. Sebagai manusia yang juga tidak luput dari salah, saya maafkan. Dan saya berharap agar kejadian ini tidak diulanginya di kemudian hari.

Ok, case closed.

funny

“Tidak semua yang tersenyum pada kita itu teman, dan tidak semua yang menyakiti kita itu musuh.

Tidak semua yang bermanis-manis ria kepada kita itu sahabat, dan tidak semua yang berkata tegas, terasa jleb, sakit itu lawan.

Nasehat ini bukan menyuruh orang jadi berburuk sangka, melainkan agar lebih pandai membawa diri.”

— Tere Liye

Tetiba saya jadi flashback sendiri ke hari-hari di mana ia menyapa saya dengan ramah, menyalami saya ketika bertemu di majlis ilmu, menawarkan bantuannya kepada saya di suatu pagi, menanyakan kabar anak-anak saya ketika lewat di depan rumah.

Oh… jadi.. semua itu.. cuma.. palsu..? 😀

Jujur saja, saya heran, kok bisa ya? Bukan cuma selama satu-dua pekan loh pura-pura baiknya, tapi konsisten selama bertahun-tahun. Things aren’t always as what they seem, right?

Saya sendiri, paling nggak bisa disuruh pura-pura. Pura-pura suka padahal tidak, atau sebaliknya. I couldn’t be fake about anything even if I tried. My facial expressions would never allow it. Well, I’m not perfect either, but I always be myself.

“Everybody isn’t your friend. Just because they hang around you and laugh with you doesn’t mean they’re for you. Just because they say they got your back, doesn’t mean they won’t stab you in it. People pretend well. Jealousy sometimes doesn’t live far. So know your circle. At the end of the day real situations expose fake people so pay attention.”  Unknown

I smiled. Ya.. Akhirnya Allah membongkar topengnya lewat jalan yang tak pernah saya dan ia sangka-sangka. When they busy making plan to mock others, Allah has His own plan for them.

Allah tunjukkan, siapa ia sebenarnya. Di balik senyum ramahnya, hangat jabat tangannya, ternyata ia menyimpan dendam dan sakit hati yang, well.. saya sendiri tidak pernah tahu dia menyimpan itu semua. Then why didn’t she tell me, anyway? 🙂

Di akhir pembicaraan kami, saya berpesan..

“Saya sangat menghargai jika anti merasa ada ganjalan dengan saya dan keluarga, untuk datang ke rumah, dan membicarakannya baik-baik. Pintu rumah saya selalu terbuka, monggo..

Yang demikian lebih saya sukai ketimbang anti bicara tentang saya kemana-mana. Yang isi pembicaraannya juga belum tentu benar adanya. Demikianlah adab seorang Muslim terhadap saudaranya.”

I hate people who act nice to my face, and then talk bad about me behind my back. But there won’t be a day passed without something we can learn from. The lesson is, not everyone who smiles at you is your friend. Be careful who you open up to. Only a few people actually care, the rest just want to have something to gossip about.

To me, an honest enemy is better than a false friend. When in doubt, pay more attention to what people do and less to what they say. Actions not only speak louder than words, they are more difficult to fake.

“I don’t do fakeness. You may not like what I say but you’ll always know where you stand with me. If my actions tell you that I like you then I’m not acting. I’m a genuine person. It hasn’t always been that way but people learn and they grow.

I don’t understand being nice to someone’s face and then shit talking them behind their back. I don’t understand not being upfront and forthcoming about your feelings of others. I don’t understand people’s words and actions not matching up. For me there is no compromise.

If you are important to me then I’ll be loyal to a fault and if you’re not then I won’t, I expect the same. If you can’t give me that then I’m not the right person to be in your life and that’s okay.

Life is short. I don’t have time to second guess where I stand with someone. I don’t have time to worry that people in my circle don’t have my best intentions at heart. If I have to question where I stand with you I’d rather not have you standing with me.”

AV

~ Jakarta, terinspirasi dari sebuah pic yang wira-wiri di linimasa FB siang ini..

© aisyafra.wordpress.com

[ image source: Google ]

2 thoughts on “Be Careful.. Not Everyone Who Smiles at You is Your Friend :)

  1. Ah iya setuju Bunda, aku juga senang kalau ada “sesuatu” langsung aja ngajak ngobrol bareng orangnya, saling terbuka satu sama lain, berikutnya jadi lebih asyik 😀

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.