Pemberi nasehat yang benar-benar ikhlas, tidak akan larut dalam kekecewaan mendalam bila nasehatnya tidak diterima. Karena ia sadar, ia hanya wasilah, hanya perantara untuk menyampaikan kebenaran.
Ia hanya menjalankan kewajiban, karena menyampaikan kebenaran adalah kewajiban setiap muslim, sesuai kadar kemampuannya. Ia bukan Sang Pemberi Hidayah yang mampu seketika mengubah hati manusia.
Ia hanya menunjukkan jalan untuk menuju-Nya…
Dan ketika kebenaran telah disampaikan, gugur sudah kewajibannya untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Selanjutnya adalah urusan Allah untuk memberi petunjuk atau menyesatkan.
Hidayah, adalah mutlak merupakan hak prerogatif Allah, kita sedikitpun tidak ada campur tangan di dalamnya. Maka serahkanlah segalanya kepada Sang Penggenggam Hati Manusia.
Hanya Dia yang kuasa membukakan dan melembutkan hati seseorang untuk menerima kebenaran.
Perlunya belajar keikhlasan dalam berdakwah. Tujukan semua usaha yang kita lakukan hanya untuk mencari wajah Allah saja, maka hati ini tidak akan kecewa karena-Nya.
~ Jakarta, suatu pagi di penghujung Mei 2016…
© aisyafra.wordpress com.
[ image source : Tumblr ]
[…] via Keikhlasan Dalam Dakwah — So Which Blessings of Your Lord Will You Deny~? […]
LikeLike