Mengutip tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber, lantas menyertakan nama kita di bawahnya seolah kita yang menulisnya adalah sebuah kejahatan. Kejahatan bernama plagiarisme.
Tidak hanya satu dua tulisan tapi banyak. Tidak hanya sekali dua kali tapi sering.
Kata-katanya diubah sedikit, agar tidak sama persis. Tapi seseorang yang berkecimpung di dunia tulis menulis pasti jeli, pasti bisa menyimpulkan, meski banyak edit di sana sini sejujurnya ini adalah tulisan yang sama.
I don’t understand why people do such disgraceful thing. Kenapa harus menisbatkan diri kepada sesuatu yang sejatinya bukan milik kita? Kenapa berat untuk mencantumkan sekadar “anonymous/unknown” pada postingan orang lain yang kita kutip?
Copas berparagraf-paragraf saja bisa, masa mencantumkan nama penulis aslinya yang cuma beberapa huruf saja sulit? Just think about it š
Ketika 80% tulisanmu adalah hasil plagiat, jangan heran kalau banyak yang meragukan apakah semua tulisanmu itu asli hasil karyamu sendiri atau hasil menyontek milik orang lain.
Seperti orang yang sudah terlalu sering berdusta, sudah jamak dikenal sebagai pendusta, maka ketika suatu saat ia berkata jujur, orang lain pun akan meragukan kebenaran perkataannya.
Shine your own light. Jangan pilih jalan pintas untuk terkenal dengan menjiplak hasil karya orang lain. Jangan jadi pencuri, jadilah dirimu sendiri. Jangan jadi pendusta, sekali berdusta, orang-orang akan sulit lagi untuk percaya.
Let people love you for who you are. The honest and sincere you. Not the brilliant and inspiring but fake person who leads a life full of lies.
~ Jakarta, September 2017.. salin rekat dari Facebook post beberapa saat yang lalu.
Ā© AISYAFRA.WORDPRESS.COM
[ image source: Pinterest ]
Bener banget mbak. Be your self, yakin saja dengan kemampuan diri sendiri kenapa mesti menjiplak š
LikeLiked by 1 person
True š
LikeLike